PR CIREBON – Kapal selam KRI Nanggala-402 dilaporkan mengalami hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 dini hari.
Kapal selam tersebut hilang kontak dengan catatan terakhir masih berada di perairan Bali bagian utara.
Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono mengonfirmasi berita tersebut.
Baca Juga: Berakhir, Drama Korea River Where The Moon Rises Tamat dengan Rating yang Tetap Kokoh
“Saat ini masih dalam proses pencarian,” katanya.
Kapal diperkirakan hilang saat sedang melakukan manuver menyelam pada pukul 03.00 WIT.
Manuver menyelam dilakukan sebagai salah satu latihan penembakan rudal di Laut Bali yang direncanakan akan dilaksanakan pada Kamis, 22 April besok.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa ia akan ikut memantau ke lokasi pada Kamis esok.
Kapal yang memiliki alat pencarian bawah air pun dikerahkan untuk mencari kapal yang tenggelam tersebut.
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, kapal yang hilang kontak memuat 53 orang penumpang. Pencarian dikerahkan secara maksimal dengan meminta bantuan kepada negara tetangga Australia dan Singapura.
Baca Juga: 5 Unggahan Selebriti Indonesia Memperingati Hari Kartini, Dian Sastro: Terus Berkarya
KRI Nanggala-402 diketahui memiliki ‘teman’ yaitu KRI Cakra-401. Kapal buatan Jerman pada tahun 1978 tersebut memiliki bobot seberat 1.395 ton.
Sebelumnya, KRI Nanggala-402 sempat mengalami perbaikan di Korea Selatan selama 2 tahun hingga selesai pada tahun 2012.
Antara mengungkapkan, kapal tersebut memiliki sistem propulsi yang menggunakan motor diesel-elektrik Siemens tenaga rendah.
Baca Juga: Tak Ada Perayaan Publik, Ratu Elizabeth Rayakan Ulang Tahun Tanpa Kehadiran Pangeran Philip
Teknisnya, tenaga langsung disalurkan ke baling-baling yang ada di bagian buritan kapal.
Kapal juga memiliki daya dorong sebesar 5.000 shp (shaft horse power) dengan baterai listriknya yang mencapai seperempat beban bruto kapal untuk menyimpan daya listrik.
Diketahui pula bahwa saat ini Indonesia hanya memiliki 5 armada laut termasuk 2 kapal selam tipe 209 buatan Jerman dan 3 kapal buatan Korea Selatan.***