Moeldoko Disebut Punya KTA Khusus Partai Demokrat, Dhevy Bijak: Jelas-jelas Pembohongan Publik

6 Maret 2021, 17:25 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko disebut memiliki KTA hingga mendapat tanggapan dari Dhevy Bijak.* /ANTARA/Kantor Staf Kepresidenan

PR CIREBON – Partai Demokrat tengah menghadapi masalah internal mengenai pelaksanaan sepihak kongres luar biasa (KLB) yang diinisiasi sejumlah mantan kader partai.

Banyak dari kader Partai Demokrat yang mengecam pelaksanaan kegiatan tersebut, juga disahkannya Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) melalui KLB tersebut.

Selain KLB yang dianggap ilegal karena tak memenuhi syarat, sosok Moeldoko juga dipermasalahkan karena tiba-tiba menjadi Ketum tanpa terlebih dahulu menjadi anggota Partai Demokrat.

Baca Juga: Hobi Berkebun? Tanam Tanaman Bermanfaat dan Bergizi Ini di Rumah

Jhoni Allen selaku pimpinan sidang dalam KLB itu, menyebut bahwa Moeldoko sejatinya merupakan anggota Partai Demokrat dengan kartu tanda anggota (KTA) khusus.

Pernyataan Jhoni Allen sontak membuat panas banyak kader Partai Demokrat, salah satunya Muhammad Dhevy Bijak yang merupakan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Demokrat.

Menurut Dhevy Bijak, pernyataan Jhoni Allen mengenai keanggotaan Moeldoko itu hanya bualan semata.

Baca Juga: Jelaskan Sikap Pemerintah, Mahfud MD Sebut Kasus KLB Partai Demokrat Masih Jadi Masalah Internal Partai

Dhevy Bijak mengatakan bahwa itu jelas-jelas pernyataan bohong karena dirinya sebagai kader Partai Demokrat saja tidak tahu menahu mengenai KTA khusus.

Ia juga mempertanyakan sejak kapan Moeldoko resmi menjadi bagian dari Partai Demokrat.

Hal itu diungkapkan Dhevy Bijak dalam keterangan tertulis di akun Twitter @DhevyMuhammad pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Baca Juga: Kenalkan Bus Listrik sebagai Transportasi Umum, Anies Baswedan: Mendukung Komitmen Jakarta untuk Udara Bersih

Ini sudah jelas-jelas pembohongan publik. Sejak kapan ada KTA Demokrat khusus dan sejak kapan KSP Moeldoko di Demokrat. Publik juga tahu KSP Moeldoko itu kader dari Partai Hanura,” tegasnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Cuitan Dhevy Bijak.* Twitter.com/@DhevyMuhammad

Baca Juga: Tanggapi KLB Partai Demokrat, Akademisi: Moeldoko Harusnya Menolak Jabatan Ketua Umum dari Hasil KLB

Baca Juga: Singgung Pihak Demokrat yang Tak Terima KLB, Muannas Alaidid: Jangan Cengeng, Kenegarawanan Tiru Gus Dur

Baca Juga: Undur Diri dari PSM, Ferdinand Sinaga Kembali ke Persib Bandung

Diketahui, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat berdasarkan hasil KLB yang digelar pada Jumat, 5 Maret 2021.

KLB itu digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Moeldoko berhasil mengalahkan Marzuki Alie, setelah nama keduanya diajukan peserta KLB dalam sidang yang dilakukan.

Baca Juga: Mengenal Ur, Situs Terpenting Sepanjang Sejarah di Irak yang Jadi Tempat Kunjungan Paus Fransiskus

Baca Juga: Tiba di Irak, Paus Fransiskus Memulai Perjalanan Bersejarah

Baca Juga: Tiongkok Wajibkan Swab Covid-19 Lewat Anus Bagi Pendatang, Jepang hingga AS Beri Kecaman

Diputuskan bahwa Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berdasarkan KLB itu.

KLB tersebut juga menetapkan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Twitter @dhevymuhammad

Tags

Terkini

Terpopuler