Sempat Terhenti Karena Pandemi, Korea Selatan dan AS Akan Mulai Latihan Militer Gabungan

16 Februari 2021, 08:00 WIB
ilustrasi latihan militer gabungan /pixabay

PR CIREBON - Korea Selatan dan AS, dikabarkan akan memulai latihan militer gabungan dua tahunan mereka pada minggu kedua bulan Maret.

Korea Selatan dan AS akan melakukan simulasi komputer perang melawan Korea Utara selama sembilan hari.

Seoul dan Washington, yang telah menahan mereka untuk mencegah agresi dari Pyongyang sejak gencatan senjata Perang Korea 1953, sekarang mengambil bagian dalam permainan perang berbasis komputer daripada latihan lapangan habis-habisan.

Baca Juga: Didaulat Duta Foster Care, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Rajin Bersedekah ke Panti Sosial Anak

Kedua sekutu masih belum sepakat untuk menguji kesiapan Korea Selatan untuk mengambil alih komando operasional masa perang dari AS, yang telah bertanggung jawab sejak perang meletus.

Mereka melewatkan tahap dua setahun sebelumnya karena Covid-19, dan harus menyelesaikan tahap ketiga untuk menyelesaikan transfer.

Washington dipandang waspada dalam membawa pasukannya sendiri, karena virus Covid-19.

Sementara Seoul, ingin menguji kesiapannya untuk mengambil peran masa perang pada Mei 2022.

Baca Juga: Gempa 7,3 SR Melanda Jepang, Banyak Perusahaan Tutup dan Aliran Listrik Putus

Presiden Moon Jae-in berjanji untuk merebut kembali peran tersebut pada saat dia meninggalkan jabatan.

"Jika kita mengendalikan situasi Covid-19, kita bisa melihat beberapa pasukan AS di luar negeri melakukan perjalanan ke sini," kata seorang pejabat militer, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Korea Herald pada Ahad, 14 Februari 2021.

Sementara itu, pengamat Korea Utara berspekulasi bahwa Pyongyang dapat mengulangi provokasi untuk memprotes latihan bersama.

Sebelumnya, Kim Jong-un menggalang rakyat Korea Utara yang mendukung rezim dinasti, mengejar senjata nuklir di saat keadaan ekonomi hampir mati.

Pada Januari, Korut menuntut Korsel telah menghentikan latihan untuk memberi jalan bagi penahanan antar-Korea, yang terakhir dilihat pada 2018, saat mereka mengadakan pertemuan puncak.

Baca Juga: Tanggapi Cuitan Mahfud MD, Fahri Hamzah: Cara Pemerintah Melihat Persoalan Perlu Diperbaiki Prof

Terobosan diplomatik itu berumur pendek karena Pyongyang meledakkan kantor penghubung antar-Korea pada tahun berikutnya, untuk memprotes kampanye selebaran anti-Kim yang dituduhnya didukung oleh Seoul.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler