Tanggapi Cuitan Mahfud MD, Fahri Hamzah: Cara Pemerintah Melihat Persoalan Perlu Diperbaiki Prof

15 Februari 2021, 17:31 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri), Wakil Ketum Partai Gelora Fahri hamzah./ /Kolase/ Instagram/@mohmahfudmd /@Fahrihamzah

PR CIREBON – Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menanggapi cuitan Menkopol hukam RI, Mahfud MD dalam media sosial Twitter pribadinya.

Fahri Hamzah menyoroti cuitan Mahfud MD soal pernyataan Jusuf Kalla tentang cara mengkritik agar tidak dipanggil polisi.

Mahfud MD menjawab pernyataan tersebut dengan menganggapnya pertanyaan biasa yang sudah ada sejak dulu.

Baca Juga: Pendaftaran SNMPTN Dibuka Mulai Hari Ini, Simak Panduan Lengkapnya di Sini!

Menurut Mahfud MD, ungkapan JK tersebut adalah persoalan yang sudah ada sejak jaman dahulu bahkan saat JK masih menjadi wakil Presiden.

“Pertanyaan Pak JK tentang "Bagaimana menyampaikan kritik agar tak dipanggil Polisi" harus dipahami sebagai pertanyaan biasa yang dihadapi Pemerintah sejak dulu, saat Pak JK jadi Wapres sekalipun,” ujar Mahfud MD.

Mahfud menegaskan bahwa sejak dulu orang yang mengkritik lalu dilaporkan ke Polisi selalu ada. Ia menyebut bahwa tugas polisi adalah merespon laporan.

Baca Juga: Lagi, Anggota TNI Meninggal Dunia Akibat Baku Tembak dengan KKB Pagi ini

Menanggapi sikap Mahfud MD tersebut, Fahri Hamzah angkat bicara.

Fahri Hamzah menyoroti cara pemerintah dalam melihat semua persoalan yang harus diperbaiki.

“Cara pemerintah melihat persoalan perlu diperbaiki prof. Jangan dipersonalisasi,” cuitnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Twitter @Fahrihamzah.

Baca Juga: Kasus Penembakan FPI Belum Jelas, Mardani Ali Sera: Polri dan Komnas HAM Harus Tingkatkan Koordinasi

Menurut Fahri Hamzah, persoalannya bukan tentang ada atau tidaknya kasus pelaporan kritik dimasa lalu dan saat ini.

Tetapi, yang harus menjadi persoalan khusus ialah posisi negara dalam menghadapi hingar bingar media sosial.

“Ini bukan soal pak din dan pak itu atau pigai dan abu janda...ini soal posisi negara ditengah hingar bingar media sosial,” ujarnya.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Dorong Kepolisian Segera Tindak Lanjuti Kasus Kematian 6 Laskar FPI Secara Transparan

Menurut Fahri Hamzah, sangat disayangkan sekali karena orang-orang  yang berpotensi menimbulkan konflik di dunia maya dibiarkan ada.

“Mengapa “fasilitas” yg meng-“ekstensi” konflik di dunia maya dibiarkan ada?,” pungkas Fahri Hamzah.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @Fahrihamzah

Tags

Terkini

Terpopuler