Ikut Serta Protes Anti Pemerintah, Tiga Pemuda di Bawah Umur Dijatuhi 10 Tahun Penjara Pengganti Hukuman Mati

9 Februari 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi bendera Arab Saudi. /Pixabay./

PR CIREBON – Arab Saudi meringankan hukuman mati tiga anak di bawah umur yang ditangkap karena ikut serta dalam protes anti pemerintah.

Komisi Hak Asasi Manusia (HRC) negara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga anak di bawah umur yaitu Ali al-Nimr, Dawood al-Marhoon dan Abdullah al-Zaher yang mengikut aksi protes anti pemerintah telah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.

Langkah itu dilakukan setelah kerajaan Arab Saudi mengakhiri penerapan hukuman mati pada April lalu bagi anak di bawah umur pada saat melakukan kejahatan.

Baca Juga: PLN Mulai Lakukan Pemulihan Jaringan Listrik Pasca Banjir Melanda Semarang

Namun, ada pengecualian kasus-kasus yang melibatkan undang-undang kontra-teror.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, ketiga pemuda Arab Saudi yang semuanya dari komunitas minoritas Syiah, berusia kurang dari 18 tahun ketika mereka ditangkap atas tuduhan terkait terorisme selama protes pro-demokrasi pada tahun 2012.

"Berita bagus untuk Ali al Nimr, dijatuhi hukuman mati di Saudi karena menghadiri protes pro-demokrasi ketika dia baru berusia 17 tahun," kata Maya Foa, direktur kelompok kampanye Reprieve yang berbasis di Inggris.

Arab Saudi, yang memegang salah satu tingkat hukuman mati tertinggi di dunia, tahun lalu mengalami penurunan drastis dalam jumlah eksekusi.

Baca Juga: Hampir Satu Tahun Koma, Remaja Asal Inggris Tidak Mengetahui Pandemi Covid-19 Meski Tertular Virus Dua Kali

Menurut HRC, 27 orang dieksekusi pada tahun 2020, penurunan 85 persen dari tahun sebelumnya.

HRC juga mengatakan April lalu bahwa Arab Saudi menghapus hukuman cambuk yang diperintahkan pengadilan.

Negara itu semakin diawasi karena catatan hak asasi manusianya, terutama setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.

Di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto, Arab Saudi telah menahan para aktivis, pemimpin agama dan anggota keluarga kerajaan dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat selama tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Ustaz Maaher Meninggal Dunia di Rutan, Novel Baswedan: Aparat Jangan Keterlaluan, ini Bukan Sepele

Joe Biden mengkritik Arab Saudi atas catatan hak asasi manusianya sebelum terpilih sebagai presiden AS November lalu.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler