Tolak Sandiaga Uno Soal Wisata Halal di Pulau Dewata, Niluh Djelantik: Jangan Utak-atik Bali

27 Desember 2020, 21:09 WIB
Tolak Sandiaga Uno Soal Wisata Halal di Pulau Dewata, Niluh Djelantik: Jangan Utak-atik Bali.* /Kolase Tangkapan layar YouTube Sekretariat Kabinet, dan Instagram.com/@niluhdjelantik

PR CIREBON - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Bali.

Dalam Kunjungan kerja tersebut, Sandiaga Uno akan membahas soal wisata halal di Bali.

Keputusan Sandiaga Uno terkait wisata halal di Bali ini mendapat sorotan dari banyak pihak.

Baca Juga: Densus 88 Antiteror Polri Berhasil Kuak Pusat Latihan Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

Salah satunya adalah Niluh Djelantik, seorang perancang sepatu asal Pulau Dewata.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @niluhdjelantik pada Minggu 27 Desember 2020, Niluh Djelantik menyampaikan ketidaksetujuan terkait wacana wisata halal tersebut.

Dalam kolom keterangan unggahannya, Niluh Djelantik meminta agar Pulau Dewata jangan diutak-atik.

Baca Juga: Khawatir Terjadi Klaster Baru Covid-19, Kapolres Gorontalo Kota Bubarkan Paksa Kerumunan

"Jangan utak-atik Bali. Kita lihat apa yang mau dibahasnya. Ingat mas Menteri. Kami menolak wacana Wisata Halal dan Program Oke Oce," terang Niluh Djelantik.

Niluh Djelantik mengaku Bali akan terus sama seperti biasanya dan tidak ada yang berubah.

"Pantai akan terus berbikini dan babi guling tetap jadi andalan kami. Arak dan Tuak akan tetap jadi minuman favorit kami," ungkapnya.

Baca Juga: Sebut Isu Agama Masih Relevan Ubah Situasi, Abdul Mu'ti: Indonesia Termasuk Bangsa yang Religius

Menurut Niluh Djelantik, sebelum Sandi lahir tanah Bali sudah mendunia dan menjadi pariwisata andalan nomor 2 di Indonesia.

"Ingat masukanku tentang bikin sistem IT yang bagus. Bikin kayak Google Maps. Jadikan teknologi sumber informasi destinasi yang wisatawan inginkan," ujarnya.

"Direktori tempat ibadah. Tempat makan. Tempat belanja. Tempat berenang pake bikini. Tempat nongkrong. Tempat Yoga. Anything. Indonesia itu besar. Potensinya juga sangat besar. Fokus di SDM nya," sambung Niluh Djelantik.

Baca Juga: Bertengkar dengan Suami, Ibu Ini Nekat Bawa Anak Kabur hingga Ditemukan Polisi Nangis di Tol

Niluh Djelantik menilai Sandi tak perlu membawa wacana halal haram di Bali.

Di sisi lain, sang perancang sepatu tersebut berucap akan terus bersuara terkait hal itu.

"Dan aku yakin saudara-saudaraku di NTT, Toba, Manado dan yang lainnya juga akan memperjuangkan tanah kelahirannya," katanya.

Baca Juga: Jelaskan Akar Tumbuh Suburnya Radikalisme, Hendropriyono: Masyarakatnya Mabuk Agama

Niluh Djelantik menilai, menjadi Menteri Pariwisata di tengah masa pandemi Covid-19 merupakan hal yang tidak mudah.

"Paham mas Menteri? Jadi Menteri Pariwisata di zaman pandemi bukan hal yang mudah. Posisimu sangat krusial," akuinya.

Tak hanya itu, Niluh juga memberikan masukan kepada Sandi melalui keterangan tertulisnya ini, sebagai berikut:

Baca Juga: Terkait Somasi dari PTPN, Habib Rizieq Mau Serahkan Pesantren Megamendung dengan Ajukan Syarat Ini

"Pake ide yang out of the box tanpa harus mengkotak-kotakkan. Duduk bersama pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di 34 propinsi. Tak cukup hanya dengan kepala dinas saja," tuturnya.

"Mereka bisa kasih kamu input berharga dengan biaya minimal. Bahkan gratis. Anggaran yang Kementerian punya gunakan untuk pemberdayaan. RESULT ORIENTED. Bukan cuma jadi ajang bakar uang," lanjutnya.

Niluh Djelantik juga meminta Sandiaga Uno agar bijak dalam mengelola uang negara.

Baca Juga: Soal Polemik FPI di Indonesia, Abdul Mu'ti Sebut Perlu Membangun Komunikasi Sebaik-baiknya

"Karena duit yang kamu gunakan bukan diambil dari daun pohon kamboja. Anggaran Kementerian adalah uang negara. Gunakan Rp4,9 Trilyun dengan bijak untuk pemulihan pariwisata fokus pada Experience Destination (manjakan wisatawan domestik)," sarannya.

"Quality tourism berbasis budaya kearifan lokal. Pemberdayaan SDM Ekonomi kreatif go digital. Kalau mas Menteri udah dikasi masukan gratis sama tukang sepatu masih juga masih gak mau tahu. Itu namanya TERLALU," tambahnya.

Baca Juga: Pantau Rapid Tes Antigen di Bandara Soetta, Menhub: Saat Libur Protokol Kesehatan Harus Ketat

"Tar diresafel terus gak bisa nyalon 2024 mas menteri bisa nangis sambil gigit sprei di bawah pohon bambu," pungkas Niluh Djelantik.

Unggahan Instagram Niluh Djelantik, menyampaikan yang ketidaksetujuan terkait wacana wisata halal.* Instagram.com/@niluhdjelantik

***

Editor: Asri Sulistyowati

Tags

Terkini

Terpopuler