PR CIREBON - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada beberapa faktor pendorong yang membuat dirinya optimis Indonesia akan segera bangkit.
Selain itu, Presiden Jokowi juga yakin ekonomi Indonesia akan bergerak pulih naik kembali.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menyampaikan Outlook Perekonomian Indonesia di acara Dialog Nasional Out pada Selasa, 22 Desember 2020.
Baca Juga: Selama Libur Panjang Akhir Tahun, Konsumsi Elpiji dan BBM di Jawa Timur Diprediksi Akan Naik
"Dalam situasi pandemi seperti ini, kita harus mampu bergerak cepat, mampu memperkuat kerja sama dan sinergi," kata Jokowi, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.
"Saya optimis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal," sambungnya.
Pernyataan Presiden Jokowi rupanya mendapat tanggapan dari pihak lain.
Baca Juga: Calo Rapid Test Stasiun Senen Ditangkap, Sebut Satu Klinik Diduga Lakukan Rapid Test Ilegal
Salah satunya yakni politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
Dalam cuitan Twitter @MardaniAliSera pada 22 Desember 2020, Mardani Ali Sera memberikan saran guna mendukung upaya Presiden Jokowi.
Mardani Ali Sera menilai tim ekonomi pemerintahan saat ini perlu dievaluasi dan dibenahi.
Baca Juga: Dijerat UU ITE, Muannas Ungkap Alasan Munarman Dilaporkan Barisan Ksatria Nusantara
Sebab, menurutnya dianggap kurang mampu mendongkrak perekonomian Indonesia.
"Pak Jokowi sering mengulang perkataan yang sama, bahkan ada dalam bentuk janji," katanya sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com.
"Saran, jika tim ekonomi tidak dievaluasi dan masih menggunakan komposisi yg lama, nampaknya agak berat, wacana perlu aksi nyata. Buktikan perkuat tim ekonomi," lanjut tulis Mardani Ali Sera.
Baca Juga: KPK Sepakati Kerja Sama dengan 21 Kementerian atau Lembaga Terkait ‘Whistleblowing System’
Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan faktor-faktor pendorong akselerasi pemulihan ekonomi domestik pada 2021.
Faktor-faktor tersebut adalah program vaksinasi Covid-19, penerapan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, perjanjian keringanan bea masuk produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, hingga pendirian Indonesia Investment Authority. ***