Longsoran Baru Ditemukan di Puncak Gunung Merapi, BNPB Sebut Dominan Mengarah ke Barat Daya

28 November 2020, 08:02 WIB
Pantauan Gunung Merapi./BPBD DIY /

PR CIREBON – Longsoran baru saat ini ditemukan di puncak Gunung Merapi, jelang erupsi gunung tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi D.I. Yogyakarta yang memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui udara, menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kegiatan tersebut dilakukan guna memonitoring wilayah untuk kemudian dapat diambil langkah lebih lanjut, dalam kaitan mitigasi kebencanaan bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang aliran airnya berhulu di lereng Gunung Merapi.

"Bagi kami, sebagai bahan evaluasi untuk mitigasi masyarakat di bantaran sungai yang berhulu di lereng Gunung Merapi," kata Koordinator Bidang Operasi TRC BPBD DIY Endro Sambodo dalam siaran pers BNPB, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Gerindra Tetap Berikan Bantuan Hukum ke Edhy Prabowo, Muzani: Mohon Hormati Praduga Tak Bersalah

Menurutnya, hasil monitoring melalui udara itu menampakkan ada banyak material longsoran baru dari puncak gunung tersebut.

"Secara sekilas, terdapat banyak material longsoran baru. Longsoran mengarah ke lereng Merapi yang secara dominan menuju ke barat dan barat daya," ungkapnya.

Dilihat dari morfologinya, lanjut Endro, material longsoran tersebut mengarah ke hulu Kali Senowo, Kali Putih, dan Kali Lamat. Ia mengatakan untuk wilayah barat daya, ada beberapa material yang berada di lereng Merapi mengarah ke hulu Kali Boyong dan Kali Krasak, sedangkan untuk sisi tenggara di hulu Kali Gendol terlihat ada longsoran material baru.

Baca Juga: Meski Gerindra Sudah Minta Maaf Terkait Korupsi EP, Pernyataan Resmi Prabowo Subianto Belum Terlihat

Perkiraan sementara, longsoran tersebut berasal dari bukaan kawah di dinding sebelah barat.

"Untuk kajian lebih lanjut, TRC BPBD DIY kemudian melaporkan hasil pantauan tersebut ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk dianalisa lebih lanjut," tuturnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler