Network
SABACIREBON - Terbunuhnya 8 jurnalis dan dua lainnya hilang akibat serangan udara Israel di Jalur Gaja, makin memperpanjang jumlah korban para pekerja pers di Palestina.
Karenanya atas nama kemanusiaan, Forum Jurnalis Cirebon (FJC) sangat menyesalkan sekaligus mengutuk serangan yang berakibat terbunuhnya para jurnalis tersebut.
"Inilah akibat dari perang itu, semuanya rugi. Terutama masyarakat sipil termasuk awak media atau jurnalis. Meski kejadiannya jauh di Palestina sana, kami sebagai sesama jurnalis sedih dan sakit mendengar terbunuhnya 8 jurnalis tersebut. Jiwa korsa kami tersentuh, karenanya jelas kami menyesalkannya dan mengutuk peristiwa ini," kata Ketua FJC, Andi Kurniadi (Andik Arsawijaya) di Cirebon, Rabu 11 Oktober 2023.
Baca Juga: Serangan Brutal Israel, 8 Jurnalis Terbunuh dan Rumahnya Hancur Terkena Serangan Udara
Menurutnya, memang sudah menjadi resiko dari seorang jurnalis bertugas di daerah konflik, apalagi yang tengah dilanda peperangan. Namun terlepas dari itu, pihaknya menilai ini akibat serangan yang membabi buta.
"Masa kantor berita atau pers di bom. Ini kan sudah bentuk pelanggaran. Tapi kita tak bisa berbuat apa-apa memang, selain mari berdoa untuk teman-teman jurnalis dan masyarakat di sana agar perang ini segera berakhir," harapnya.
Sementara itu, perang terbuka antara Israel dengan Hamas Palestina makin menggila. Terkini, delapan jurnalis tewas dan dua lainnya hilang akibat serangan udara brutal Israel di Jalur Gaza.
Dikutip dari Antaranews yang bersumber dari Anadolu, serangan Israel tak lama usai Hamas menyerang Israel pada Sabtu lalu. Pada Rabu 11 Oktober 2023, kantor pers Palestina di Gaza melaporkannya.
Dalam sebuah pernyataannya, mereka mengatakan para jurnalis terbunuh dalam serangan udara Israel. Masing-masing Said al-Tavil, Muhammed Subh, Hisham en-Nawacihe, Ibrahim Lafi, Muhammed Cergun, Muhammed es-Salihi, Esad Shemlah dan Selame Mime.
Sementara dua jurnalis lainnya, yakni Nidal al-Vahidi dan Heysem Abdulvahid, hingga saat itu masih belum ditemukan.
Baca Juga: Kades Gembong Kabupaten Tangerang Dilaporkan ke Kejaksaan, Ini Kasusnya
Tragisnya, rumah tiga jurnalis hancur lebur dan setidaknya 40 kantor media juga dilaporkan menjadi target serangan udara dari pesawat-pesawat tempur Israel.
Situasi di Jalur Gaza sendiri makin memanas setelah serangan mendadak yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina Hamas ke wilayah Israel.
Israel melakukan balasan dengan meluncurkan serangan udara dan melakukan blokade total terhadap wilayah yang dikuasai Hamas itu, dengan melarang pasokan air dan listrik, yang kian memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah parah.
Baca Juga: Lagi, Bulog Indramayu Distribusikam Bantuan Pangan Untuk Bulan Oktober 2023
Setidaknya 2.100 orang tewas dalam serangan itu – 900 warga Palestina dan 1.200 warga Israel.
Jalur Gaza, yang dihuni hampir 2,2 juta orang, telah mengalami kesulitan karena pengepungan Israel yang membatasi akses mereka untuk mendapatkan makanan, obat-obatan, dan barang-barang lainnya sejak 2007.***
