Network
SABACIREBON-Perseteruan antara Rahardjo Djali (Sultan Aloeda II) dari Keraton Kasepuhan dengan Ratu Mawar Kartina dari Keraton Kanoman Cirebon, makin meruncing.
Setelah sebelumnya Rahardjo Djali mengancam melaporkan Ratu Mawar ke Polda, kini giliran Ratu Mawar yang bereaksi. Ia mengaku tidak gentar, bahkan mempersilahkan Rahardjo Djali untuk lapor ke mana pun.
"Silahkan mau melapor ke Polda, atau ke Mabes Polri sekalipun. Saya tidak takut, karena apa yang saya lakukan ada dasar dan alasan yang jelas," kata Ratu Mawar kepada sejumlah awak media di Keraton Kanoman, Selasa 9 Mei 2023.
Baca Juga: Heboh Bintang Porno Amerika Kendra Lust Bikin yang Ikut Promosikan Shah Rukh Khan di Twitter
Perseteruan antar keduanya merupakan buntut dari tidak bisa masuknya Rarardjo Djali dan rombongan saat akan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati pada Minggu 7 Mei 2023. Penyebsbnya karena kunci masuk makam dibawa Ratu Mawar.
Menurut Ratu Mawar, langkahnya tersebut berdasarkan perintah kakaknya yakni Sultan Saladin. Di mana selama ini sebagai trah langsung Sunan Gunung Jati Keraton Kanoman berkewajiban menertibkan segala sesuatunya, termasuk di lingkungan makam Sunan Gunung Jati.
"Sebenarnya kalau saja Rahardjo Djali tidak mengatasnamakan sultan, tidak jadi soal. Apalagi saat ini kan semua tahu di Keraton Kasepuhan sedang ada perebutan tahta. Jadi dalam posisi ini kami harus netral," tandasnya.
Baca Juga: Leeds United Dikabarkan Berminat Datangkan Charles De Ketelaere dan Moussa Dembele
Disebutkannya, kewenangan ijin ziarah maupun ijin kubur, di komplek makam Sunan Gunung Jati terpusat di Keraton Kanoman. Artinya kalau ada mandat dari sultan Kanoman dan diberi ijin, pihaknya akan mengikuti perintah.
Sementara itu, ditanya langkah Rarahdjo Djali yang akan melaporkan dirinya ke Polisi, dirinya mengaku tak jadi soal. Karena hal itu menjadi hak setiap orang selama alasannya kuat.
Sebelumnya diberitakan, rombongan Rahardjo Djali ke makam Sunan Gunung Djati diwarnai upaya penghalangan karena pintu makam dikunci.
Baca Juga: Zodiak : Berkarakter Social Butterfly yang Manipulatif
Padahal sedianya rombongan saat itu, mereka sudah sampai di komplek pemakaman Astana Sunan Gunung Jati di Kec Gunung Jati Cirebon.
"Saya tahu dari banyak orang di sana yang mengatakan kalau kunci sengaja dibawa Ratu Mawar. Begitupun kuncen dan juru kunci tak ada di tempat. Untuk menghindari keributan, kami iklas dan kembali ke keraton," ujar Rahardjo Djali kepada media.
Namun demikian, menyusul aksi Ratu Nawar tersebut, pihaknya memastikan akan membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. Dasarnya hal itu dinilainya merupakan perbuatan tidak menyenangkan dan menebar kebencian.
Baca Juga: Inilah Desa Terbaik Indonesia, Desa Bantaragung Kab.Majalengka. Ada kelebihan apa di desa ini?
Karenanya, dalam waktu dekat pihaknya memastikan untuk segera melaporkan perbuatan Ratu Mawar tersebut ke Polda Jabar.
"Ini akumulasi kami pada Mawar, setelah sebelumnya juga menurunkan spanduk ucapan Idul Fitri kami di sana," katanya.
Ia menyebutkan, sikap Ratu Mawar tersebut disebutnya sengaha menebar permusuhan. Padahal selain berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, di sana juga ibunya Sultan Aloeda II dimakamkan.
Baca Juga: Coldplay Bakal Konser di GBK, Tiket Dijual 17-18 Mei, Ini Link Tempat Belinya
Sementara itu, disinggung proses hukum gugatannya kepada pihak Sultan Zulkaedin di Mahkamah Agung (MA) tinggal menunggu salinan putusan. Pihaknya kembali memastikan setelah dari MA turun untuk mrnggelar resepsi jumenengan dirinya selaku Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon yang sah.
Terpisah, perihal permasalah dibawanya kunci pintu Makam Sunan Gunung Jati tersebut, belum ada tanggapan resmi dari Ratu Mawar.
Seperti diketahui, Ratu Mawar sendiri merupakan adik kandung Sultan Saladin dari Keraton Kanoman Cirebon.***
