REFLEKSI HARI PERS NASIONAL, Ahmad Yusron: HPN Bukan Seremonial Tahunan, Tapi Untuk Ini di Tengah Masyarakat

- 9 Februari 2023, 19:03 WIB
Ahmad Yusron, S.Sos, M.Si, Pengamat Sosial dari UMC/andik sc prmn
Ahmad Yusron, S.Sos, M.Si, Pengamat Sosial dari UMC/andik sc prmn /

 

SABACIREBON-Secara historis pers di Indonesia telah ada sejak abad ke 17, tepatnya tahun 1676 dengan terbitny Surat Kabar Kort Bericht Eropa yang artinya "berita singkat dari Eropa".

Demikian Pengamat Sosial dari Universitas Muahammadiyah Cirebon (UMC), Ahmad Yusron, S.Sos, M.Si, mengawali pemaparannya dalam rangka REFLEKSI HARI PERS NASIONAL 76 tahun 2023.

Menurutnya, baru pada tahun 1907, terbit Medan Prijaji di Bandung yang dianggap sebagai pelopor pers nasional karena diterbitkan oleh pengusaha pribumi untuk pertama kali, yaitu Tirto Adhi Soerjo.

Baca Juga: Waduh ! 8 Anggota PPS di Majalengka Mengundurkan Diri, Begini Penjelasannya

"Dalam perjalanannya, pers
Indonesia senantiasa mengalami gesekan-gesekan dengan pemerintah. Baik pada masa pemerintahan kolonial, maupun masa sebelum reformasi," tuturnya.

Dalam pandangannya, jati diri pers di Indonesia, baru muncul ketika tumbangnya rezim Soeharto pada tahun 1998.

Selang satu tahun tumbangnya rezim Soeharto, angin segar berhembus pada dunia pers di Indonesia dengan terbitnya UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri 1444 H, Pemkab Garut Canangkan Rehabilitas Jalan di Beberapa Wilayah

Halaman:

Editor: Andik Arsawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x