PT KAI Daop 3 Cirebon Antisipasi Bencana, Ini 15 Titik Daerah Rawan

- 11 Oktober 2022, 17:40 WIB
PT KAI Daop 3 Cirebon Antisipasi Bencana, Ini 15 Titik Daerah Rawan/kai
PT KAI Daop 3 Cirebon Antisipasi Bencana, Ini 15 Titik Daerah Rawan/kai /

SABACIREBON-Tingginya curah hujan saat ini mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon untuk meningkatkan kewaspadaan.

Terutama dalam mengantisipasi berbagai dampak, seperti hanya
Jalur KA yang terendam banjir atau amblas.

Dengan demikian PT KAI (Persero) Daop 3 Cirebon telah siaga dengan memetakan daerah-daerah rawan bencana di wilayah kerjanya.

Baca Juga: Tahun 2023 Terdapat 15 Hari Libur Nasional Ditambah Cuti Bersama

Hasilnya, tercatat setidaknya terdapat 15 titik yang rawan bencana. Diantaranya banjir, longsor, kontur tanah labil maupun amblas.

Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon, Takdir Santoso, mengatakan, pihaknya telah memetakan titik-titik rawan bencana di sepanjang jalur KA di wilayah kerjanya.

"Mengingat intensitas hujan yang meningkat di beberapa hari terakhir, kami melakukan upaya-upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan KA," kata Takdir didampingi Manager Humas Daop 3 Cirebon, Ayep Hanapi Selasa 11 Oktober 2022.

Baca Juga: Temuan Baru Polri atas Tragedi Kanjuruhan: Sejumlah Pintu Darurat tak Berfungsi

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan PT KAI Daop 3 Cirebon, ada 15 titik rawan bencana. Seperti banjir, longsor, kontur tanah labil maupun amblas.

Oleh karena itu, di titik-titik rawan bencana tersebut telah dilakukan pemantauan.

Daerah-daerah rawan bencana tersebar disejumlah titik. Di antaranya, 10 Titik rawan banjir meliputi di KM 125+704 di Stasiun Pegaden Baru-Cipunegara, KM 131+945 di Stasiun Cipunegara-Haurgeulis, KM 177+249 di Stasiun Telagasari-Jatibarang, dan KM 174+248.

Baca Juga: Pengamat Otomotif: BBM Boros Bukan Karena Kualitas Pertalite Berubah

Kemudian di KM 177+542, KM 185+210 dan KM 187+603 di Stasiun Tanggung-Losari, KM 161+644 di Stasiun Brebes-Tegal, di KM 252+664 dan KM 264+7/8 di Stasiun Ciledug-Ketanggungan.

Masih terkait titik rawan bencana, yaitu adanya 5 titik daerah rawan kontur tanah labil, rawan longsor dan ambles.

Seperti di KM 138+500 s.d 139+000 dan 141+000 s.d 141+100 di Stasiun Haurgeulis-Cilegeh, KM 149+700 s.d 150+700 di Stasiun Cilegeh-Kadokangabus, KM 175+000 s.d 176+200 Stasiun Terisi-Jatibarang dan KM 277+500 s.d 278+600 di Stasiun Larangan-Songgom.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Setelah Tetapkan 6 Tersangka, 19 Anggota Polisi Ikut Diperiksa

Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan Daop 3 Cirebon untuk meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA, diantaranya dengan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah.

Begitupun membuang lumpur ke luar rumija, membuat trucuk dari bambu dan penahan tanah dengan menggunakan karung diisi tanah dan retaining wall, serta penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 17 titik.

Yaitu di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom.

Baca Juga: Warga Polandia Diimbau untuk Tinggalkan Belarus

Alat material Untuk Siaga (AMUS) disiapkan untuk mengantisipasi banjir dan ambles dititik rawan.

Sedangkan alat material untuk siaga sendiri merupakan alat bantu darurat. Alat tersebut terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel dan batu balas.

Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan. “Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 3 Ciirebon untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, dan menambah Petugas Penilik Jalur (PPJ) ekstra," pungkasnya.***

 

Editor: Andik Arsawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah