Network
SABACIREBON – Gajah mati meninggalkan gading dan harimau mati meninggalkan belang. Peribahasa ini masih berlaku sejak dulu kala hingga saat ini dan dianalogikan kepada seorang manusia yang wafat dengan meninggalkan nama dan rekam jejak semasa hidupnya.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Barat Kamis siang (29/09) kehilangan seorang anggota terbaiknya, Advokat Agus Indra Firdaus yang wafat karena menderita sakit.
Bahkan meninggalnya advokat yang masih lajang dan kental dengan kehidupan pesantren itu juga dirasakan oleh keluarga besar PRMN, karena Agus Indra Firdaus bersama advokat Aprian Setiawan dan advokat Otang Fharyana merupakan tim hukum media online PRMN sejak dua tahun lalu.
Baca Juga: Inilah Alasan Laki laki Lebih Rentan Terserang Penyakit Jantung dari pada Perempuan
Advokat muda yang humoris ini dikenal oleh hampir seluruh rekan advokat KAI se-Jabar karena selain penampilan yang sederhana, murah senyum dan familiar dia juga menjadi andalan pengurus DPD KAI Jabar sebagai kepala sekrertarioat kantor DPD KAI JAbar.
Nampaknya hampir seluruh advokat KAI Jabar selalu berhubungan dengan Agus Indra Firdaus ketika membutuhkan bantuan penyelesaian administrasi keangotaan advokatnya.
Alhamrhum dilahirkan di Ciamis 31 Agustus 1979. Memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung. Selain itu advokat yang terbiasa pada kehidupan pesantren itu saat ini juga menjadi Ketua LBH Ansor Jabar dan Pengurus DPW PPP Jabar.
Baca Juga: Terungkap Kecelakaan di Tol 86 Persen Akibat Faktor Ini, ASTRA Tol Cipali Gelar Safety Campaign
Berita meninggalnya advokat muda KAI Jabar itu cukup mengejutkan rekan-rekannya. Dia hidup seorang diri di kota Bandung. Kepergiannya yang tidak disangka itu mengundang simpatik dari seluruh rekan advokat KAI Jabar bahkan banyak rekan seprofesi termasuk Ketua DPD KAI JAbar Lukman Chakim yang turut menghantarkannya hingga ke peristirahatan terakhir di Imbanagara, Ciamis, Jabar Kamis petang.
