Inilah Alasan Laki laki Lebih Rentan Terserang Penyakit Jantung dari pada Perempuan

- 29 September 2022, 20:55 WIB
Ilustrasi-Pria mengalami serangan jantung saat olahraga
Ilustrasi-Pria mengalami serangan jantung saat olahraga /

SABACIREBON – Serangan penyakit jantung lebih banyak menyerang laki-laki dari pada menyerang perempuan.

Meski demikian, bukan berarti perempuan tidak akan terkena serangan jantung, terutama setelah siklus menstruasi berakhir alias memasuki monopouse.

Baca Juga: Terungkap Kecelakaan di Tol 86 Persen Akibat Faktor Ini, ASTRA Tol Cipali Gelar Safety Campaign

Salah satu factor penyebabnya karena dalam tubuh perempuan terdapat hormone estrogen yang melindungi dari penyakit jantung.

"Estrogen dalam perempuan melindungi mereka dari penyakit jantung," kata
dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA,  dalam seminar kesehatan jantung di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta, Kamis 29 September 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sentil Pelaku Wisata ke Luar Negeri

Hormon estrogen memberi perlindungan terhadap aliran darah ke jantung serta berfungsi melebarkan pembuluh darah.

Di sisi lain, kaum Hawa juga tetap berisiko terkena penyakit jantung setelah siklus menstruasi berakhir alias menopause.

Baca Juga: Korban Ferdy Sambo : Kombes Pol Murbani Budi Pitono Disanksi Demosi Satu Tahun

Ketika perempuan sudah mencapai masa menopause, hormon estrogen di dalam tubuhnya menjadi berkurang. Itulah mengapa perempuan juga rentan terkena penyakit jantung setelah menopause.

Hasril pun mengimbau masyarakat untuk mengenali gejala serangan jantung agar segera mencari pertolongan medis ketika tanda-tanda itu dirasakan.

Baca Juga: PGB Golf Bali Tour Diikuti 50 Peserta Sukses dan Mengesankan

Gejala serangan jantung meliputi nyeri dada yang khas yang terasa di belakang tulang dada, di dalam rongga dada, dada sebelah kiri.

Nyeri tersebut juga dapat menjalar hingga ke leher, rahang bawah, dagu, punggung, lengan kiri dan ulu hati. Gejala serangan jantung disertai juga dengan ciri-ciri seperti susah napas, sesak napas, keringat dingin dan pucat.

Baca Juga: Menentukan Masa Depan Kepemimpinan Dalam Pendidikan Tinggi

Rasa sakitnya dideskripsikan seperti nyeri ditindih benda berat, ada juga yang merasa seperti dadanya terbakar, diremas, ditusuk, diiris atau tercekik hingga merasa sesak napas.

Berdasarkan data dari WHO, penyakit jantung masih merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x