Soal Aksi Protes Seorang Pedagang saat PSBB, Wali Kota Cirebon: Hal Wajar, Tapi Jangan Berlebihan

- 14 Mei 2020, 19:00 WIB
Aksi protes pedagang di PGC Kota Cirebon, saat menertiban hari ke empat PSBB.
Aksi protes pedagang di PGC Kota Cirebon, saat menertiban hari ke empat PSBB. /Egi Septiadi / PRMN

Diberitakan sebelumnya, saat Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Cirebon memasuki hari ke empat, dimana sudah mulai diperketat, pada Sabtu 9 Mei 2020.

Petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Dishub memberikan imbauan kepada pemilik toko untuk segera menutup sementara tempat usahanya di Kota Cirebon.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Covid-19 Sengaja Dimasukkan dalam Tubuh Melalui Rapid Test, Ini Faktanya

Namun, di sela penertiban tersebut, salah seorang pedagang busana muslim di Pusat Grosir Cirebon (PGC) Kota Cirebon, melakukan perlawanan dengan melontarkan protes keras.

Ia meminta agar tempat usaha yang dimilikinya bisa tetap buka. Bahkan, wanita paruh baya itu tak segan-segan memarahi petugas, meluapkan amarahnya. Sebab, ia tidak menerima jika tokonya harus ditutup.

“Saya enggak bisa pulang ke Padang, terus apa kompensasi untuk kami. Kami hanya pedagang kecil. Bukan narkoba yang kami jual, yang kami jual perlengkapan ibadah,” kata Nuranindiah, sambil meneteskan air mata.

Baca Juga: Update Corona di Indonesia per Kamis, 14 Mei 2020: Total Kasus Positif 16.006 Orang

Dikatakan Nur, Walikota Cirebon di hari sebelumnya, Jumat 8 Mei 2020, sudah memberikan solusi dan akan mempertimbangkan kembali.

“Kenapa sekarang tiba-tiba kami dikasih kertas dan diminta tutup. Ini berarti bukan solusi bapak.

“Ini berarti memiskinan kami rakyat kecil, kami tidak dapat apa-apa, kompensasi dari PGC pun enggak ada,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x