PR CIREBON – Cirebon merupakan daerah yang memilki tradisi kesenian tradisional yang beragam.
Hal ini diperkuat karena Cirebon merupakan daerah pelabuhan, sehingga Cirebon dimasuki berbagai budaya dan tradisi.
Topeng merupakan salah satu dari tradisi kesenian pertunjukan di Cirebon. Topeng juga merupakan salah satu kesenian tradisional di Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang sejak lama.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Ada Panggilan Telepon Soal Pertanyaan Vaksinasi?
Di Cirebon terdapat sebuah pertunjukan kesenian tradisional, yaitu topeng babakan atau topeng binaan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari buku “Budaya Bahari Sebuah Apresiasi di Cirebon”, karya Rokhimin Dahuri, dkk, pertunjukan topeng tersebut dilakukan oleh penari yang memakai topeng, di antaranya:
- Topeng Panji
Baca Juga: Semakin Ketat, Tiongkok Berlakukan Aturan dan Pengawasan di Industri Hiburan dengan Kriteria Ini
Tarian Panji ditampilkan pada urutan pertama. Wajah topen ini berwarna putih berseri, lambang kebersihan dan kesucian, bagaikan bayi yang baru dilahirkan, karakternya halus dan alim
- Topeng Pamindo
Pamindo merupakan tarian kedua. Tarian ini menggambarkan seseorang yang mulai memasuki masa remaja, yang cenderung berpikir emosional, dan penuh dengan semangat.
Rias wajahnya putih berseri dihiasi rambut keriting pada dahinya, karakternya genit dan lincah.
- Rumyang
Rumyang berasal dari kata arum dan myang (harum dan semerbak), kata rumyang ungkapan dari keadaan remaja yang semangatnya optimis dan percaya diri.
Tarian ini menggambarkan seseorang yang mulai dewasa dan mengerti arti kehidupan.
Baca Juga: Persib Lawan Barito Putera, Victor Igbonefo: Aku Tahu Bobotoh Ingin Kemenangan
Rias wajahnya berwarna oranye sebagai lambang peralihan dari masa remaja ke masa dewasa. Karakternya agak genit bercampur alim.
- Tumenggung
Tumenggung berkarakter gagah dan tangguh. Rias wajahnya berwarna merah, berkumis tipis, menggambarkan seseorang yang punya kedudukan dan tanggung jawab tinggi yang sesuai dengan kedewasaannya.
Baca Juga: Badan PBB Sebut Afghanistan Alami Kekeringan Parah hingga Hadapi Ancaman Kelaparan
- Klana atau Rahwana
Klana berwarna merah padam, berkumis tebal menyeramkan, dan melambangkan karakter gagah dan besar.
Tarian ini menggambarkan orang yang serakah, angkuh, murka, dan tidak dapat mengendalikan diri.
Baca Juga: Denny Darko Terawang Wacana Boikot Saipul Jamil dari Dunia Hiburan: Ada Dosa Tak Terampuni
Gerak tersebut melambangkan mampu mentertawakan kepandiran diri sendiri.
Rokhimin Dahuri, dkk mengatakan pergelaran seni tari topeng dan wayang kulit di Keraton Cirebon selalu berdampingan erat.
Biasanya pada siang hari digelar pertunjukan topeng. Sedangkan malam harinya digelar pertunjukan wayang kulit dengan orang yang sama.
Selain itu, kesenian ini dahulu bisa digelar pada upacar-upacara adat yang diselenggarakan masyarakat seperti mapag sri, sedekah bumi, ruwatan, dan lain-lain.***