Emuh Coffee Dorong Petani Kopi di Maja Berinovasi dan Cara Mengolah Kopi

31 Juli 2023, 13:44 WIB
Muhtadi Fahrudin Petani Kopi Asal Maja/SabaCirebon /

SABACIREBON - Kopi menjadi salah satu minuman yang sangat digemari oleh masyarakat, baik tua maupun muda. Bahkan, biasanya ketika ada tamu, kerabat ataupun teman berkunjung ke rumah, yang pertama kali ditawarkan adalah secangkir kopi.

Apa lagi, di era saat ini kedai-kedai kopi sudah banyak dijumpai, tak terkecuali di Kabupaten Majalengka, sehingga dengan hal itu semakin mempertegas bahwa kopi sangat digemari masyarakat.

Bagi sebagian orang, hal tersebut menjadi moment tersendiri untuk dijadikan lahan bisnis, baik membuka kedai kopi maupun bertani kopi, sehingga tak heran kedai-kedai kopi, khususnya di kabupaten berjuluk kota angin ini semakin menjamur.

Baca Juga: Mantan Bupati Majalengka Rangkul Petani Kopi dan Pelaku UMKM di Majalengka, Ternyata Ini Alasannya

Namun, bagi masyarakat yang tidak faham bagai mana cara membudidayakan, mengolah, kemudian memasarkan, bertani kopi tidak banyak diminati masyarakat, sehingga phon-pohon kopi yang sudah ditanam masyarakat sendiri diterlantarkan begitu saja, karena dinilai tidak bermanfaat untuk dijadikan ladang penghasilan.

Menilik dari hal tersebut, Mukhtadi Fahrudin, seorang sarjana pertanian, mendorong para petani untuk bisa memberikan aksi dan inovasi mengenai budidaya ataupun pengolahan kopi, sehingga para petani berminat menanam kopi, untuk kemudian menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan.

"Melihat dari latar belakang di atas, saya berkeinginan mendorong para petani untuk bisa membudidayakan atau mengolah kopi dengan baik, sehingga masyarakat tau bagai mana membudidayakan, mengolah, bahkan memasarkan kopi," ungkap Mukhtadi kepada wartawan di kediamannya di Desa Bamjaran, Kec. Maja, Kab. Majalengka, pada Senin 31 Juli 2023.

Baca Juga: Cerita KM Bertemu'Para Guru 'di Rakernas Pergunu V Majalengka, Sampai Suguhkan Kopi Khas MCC

Dengan kegigihan dan komitmennya, seorang jebolan petani milenial yang dibina langsung oleh Dinas Perkebunan Jawa Barat ini, bertekad untuk bisa memajukan taraf ekonomi petani dengan terus memberikan edukasi terkait penanaman bibit hingga pengelolaan kopi, guna menciptakan kehidupan petani yang lebih produktif, inovatif dan memiliki skill agribisnis dengan lebih optimal.

"Bisnis kopi ini sangat menjanjikan loh. Alahmdulillah saya juga beserta istri sudah bisa membangun bisnis kopi, yakni 'Emuh Coffe'. Untuk itu, saya mengajak masyarakat agar memanfaatkan lahan yang tidak produktif untuk ditanami kopi," ajaknya.

Emuh Coffee sendiri, kata dia, berfokus pada produksi pengolahan serta budidaya tanaman kopi berbagai jenis, seperti kopi arabika, robusta, liberika dan excelsa.

Baca Juga: Lagi Viral, Kopi Bohay di Kawasan Sport Center Indramayu, Segini Harganya  

Dengan mengolah berbagai macam jenis kopi dan proses produksi kopi yang beranekaragam ini, dirinya menginginkan bisnis yang dirintis tahun 2019 dengan modal yang sangat terbatas ini, menjadi produsen kopi yang dipercaya sebagai penghasil produk kopi terbaik, sehingga dengan hal tersebut, ia bersama sang isteri terus membangun dan berupaya menggali potensi kopi beserta budidayanya.

"Setelah melakukan berbagai proses, tepatnya tanggal 13 Desember 2020 lalu yang sebelumnya dikenal dengan nama brand Mahtar Coffee,  usaha kami ini secara resmi berdiri. Untuk pemasarannya sendiri, paling jauh ke Kepulauan Riau, Batam dan Kalimantan. Nah, untuk omzetnya, Alhamdulillah saat ini sudah mencapai puluhan juta rupiah perbulan," jelasnya.

Selain berfokus pada produksi pengolahan dan budidaya, pria kelahiran 1993 ini membuka kedai kopi di pinggir rumahnya, tepatnya di Jln. Gang Embah Sumi, Blok Hegarmanah, RT/RW. 03/02, Desa Banjaran, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Berikut Ini Kopi yang Lagi Tren dan Populer di Majalengka, Mau Tahu Simak Disini

"Untuk kedai kopi, Alhamdulillah sudah ada cabang di rest area Cikebo. Selain itu, kami juga menerima jual beli kopi dari petani, baik berbentuk cheri (buah yang sudah matang) maupun gabah (buah kopi yang sudah dikeringkan). Untuk cherinya dihargai kisaran Rp. 12.000 perkilo yang berjenis arabika, untuk robusta kisaran Rp. 7000 perkilonya. Sedangkan untuk gabahnya, itu lebih mahal lagi," terangnya.

Dalam usahanya tersebut, Emuh Coffee memiliki visi, yakni menciptakan produk kopi
yang memiliki cita rasa terbaik
dan menjadikan perodusen
specialty coffee terbaik, sehingga mampu berdayasaing global. 

Adapun misinya, yakni memperkenalkan Emuh Coffee agar dapat dikenal masyarakat luas. Kemudian, meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam peluncuran produk kopi untuk menciptakan hasil terbaik.

Baca Juga: Album Baru BLACKPINK, Born Pink Terjual Lebih Satu Juta Kopi di Hari Pertama Peluncuran

Selanjutnya, pemilihan dan pengemasan yang terus dilakukan dengan sangat detile dan apik, untuk mendapatkan specialty kopi terbaik.

"Nah, untuk yang terakhir, yaitu melakukan budidaya kopi dengan pemanfaatan lahan pertanian yang tidak diolah secara produktif, sehingga dapat menghasilkan dan bisa menjadi upaya penghijauan lingkungan," pungkasnya. ***

Editor: Nurhidayat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler