Prakiraan Cuaca Cirebon, Selasa 25 Februari 2020: Klangenan dan Susukan akan Diguyur Hujan dengan Kecepatan Angin Cukup Tinggi

25 Februari 2020, 08:51 WIB
ILUSTRASI cuaca.* /Pixabay//

PIKIRAN RAKYAT - Cirebon, 25 Februari 2020 akan diguyur hujan dan keadaan langit yang berawan.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berikut prakiraan cuaca untuk Kecamatan di Cirebon.

Untuk Kecamatan Klangenan, kondisi akan berawan dan hujan intensitas ringan hingga malam hari.

Baca Juga: Pelaku Pabrik Narkoba di Bandung Telah Ditangkap, Lebih dari 3 Juta Pil Diamankan Polisi

Pukul 10.00 WIB, kondisi langit berawan dengan tidak diguyur oleh air hujan.

Suhu berada di angka 29 derajat Celcius, dan kelembapan berada di angka 75 persen.

Angin berembus ke arah Barat Klangenan dengan kecepatan 10 km/jam.

Pukul 13.00 WIB, hujan mulai turun di Kecamatan Klangenan dengan intensitas ringan.

Suhu semakin mengalami kenaikan mencapai 32 derajat Celcius dan kelembapan yang menurun di angka 70 persen.

Baca Juga: Badan Narkotika Nasional Tetapkan 5 Pelaku Pabrik Narkoba di Bandung, Kegiatan Produksi Dicurigai Telah Lama Beroperasi

Kecepatan angin meningkat menjadi 30 km/jam dengan angin yang berembus ke arah Barat Laut Klangenan.

Maju sore hari tepat pukul 16.00 WIB, Klangenan akan tetap diguyur hujan dengan intensitas hujan yang ringan.

Suhu menurun kembali di angka 29 derajat Celcius, dengan kelembapan yang meningkat di angka 75 persen.

Kecepatan angin mengalami penurunan di angka 10 km/jam dengan angin yang berembus ke arah Barat Klangenan.

Memasuki malam hari pukul 19.00, Puspahiang tetap diguyur oleh air hujan yang ringan.

Baca Juga: Badan Narkotika Nasional Tetapkan 5 Pelaku Pabrik Narkoba di Bandung, Kegiatan Produksi Dicurigai Telah Lama Beroperasi

Suhu semakin menurun di angka 27 derajat Celcius dan kelembapan yang mengalami kenaikan hingga di angka 85 persen.

Angin berembus dengan kecepatan 10 km/jam ke arah Barat Klangenan.

Sementara pada pukul 22.00, hujan akan mulai berhenti dan kondisi langit yang berawan.

Suhu mengalami penurunan mencapai angka 26 derajat Celcius dan kelembapan yang mencapai 85 persen.

Kecepatan angin berada di angka 10 km/jam dengan angin yang berembus ke arah Barat Klangenan.

Baca Juga: Soal Tindakan Asusila terhadap Mahasiswi Kedokteran Unpad, Polres Sumedang: Tersangka Divonis 12 Tahun Penjara

Sementara prediksi untuk Kecamatan Susukan berbeda, pada pukul 10.00, kondisi langit akan berawan dengan suhu mencapai 29 derajat Celcius dan kelembapan 75 persen.

Kecepatan angin berada di angka 10 km/jam dengan angin yang berembus ke arah Barat Susukan.

Pada pukul 13.00 WIB, hujan intensitas ringan akan mengguyur kecamatan Susukan dengan kondisi langit yang mendung.

Suhu meningkat hingga mencapai 32 derajat Celcius dan kelembapan menurun di angka 70 persen.

Kecepatan angin meningkat mencapai 30 km/jam dan bergerak mennuju ke arah Barat Laut Susukan.

Baca Juga: Kejahatan Terus Terjadi, Dua Pelaku Curanmor Kini Dibekuk Polres Cirebon Kota

Pukul 16.00 WIB, kondisi langit akan mendung dan hujan akan menguyur Kecamatan Susukan dengan intensitas sedang.

Suhu menurun menjadi 29 derajat Celcius dengan kelembapan air mencapai 80 persen.

Kecepatan angin menurun kembali di angka 10 km/jam dengan arah angin yang bergerak ke arah Barat Laut Susukan.

Memasuki waktu malam, pukul 19.00 WIB hujan akan masih terus mengguyur Kecamatan Susukan dengan awan yang cukup cerah.

Suhu semakin menurun di angka 26 derajat Celcius dan kelembapan yang meningkat hingga 90 persen.

Baca Juga: Hadiri Muscab XII Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Cirebon, Wali Kota: Semoga Pramuka Jadi Partner Pemda yang Baik

Kecepatan angin berada di angka 10 km/jam dengan arah angin bergerak menuju Barat Susukan.

Memasuki pukul 22.00, hujan akan berhenti dan kondisi langit yang akan berawan.

Suhu menurun hingga mencapai 25 derajat Celcius dan kelembapan akan menurun di angka 85 persen.

Angin akan berembus dengan kecepatan 10 km/jam degan arah angin menuju ke Barat Susukan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler