Network
Kopi Sunda HejoKopi Sunda Hejo
SABACIREBON - Permintaan ekspor kopi Arabika lokal Garut, yang difasilitasi kopi "Sunda Hejo," menunjukkan tren yang stabil dan bahkan meningkat.
Founder Kopi "Sunda Hejo" Leles, Garut, Hamzah Fauzi Nuramin, mengungkapkan bahwa harga kopi terus naik seiring dengan permintaan ekspor yang meningkat.
Eksistensi peran para petani kopi binaan menjadi faktor utama dalam keberhasilan peningkatan permintaan ekspor tersebut.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat, 17 November 2023: Aura Positif Mendominasi
Lebih dari 7 ribu petani kopi binaan tersebar di 42 kecamatan, dan masing-masing petani selalu mendapatkan premi dari keuntungan hasil penjualan kopi.
Premi ini menjadi insentif yang memberikan dukungan ekonomi kepada petani kopi, sehingga mereka semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas hasil panen.
Calon Legislatif (Caleg) Provinsi Jabar, Hamzah Fauzi Nuramin, juga aktif melakukan pertemuan rutin dengan petani binaan sebagai bentuk silaturahmi dan pendengaran keluhan.
Baca Juga: Tim U-17 Indonesia Masih Berpeluang Masuk 16 Besar di Piala Dunia 2023, Ini Syaratnya
Pertemuan tersebut menjadi ajang untuk memberikan saran, menerima masukan, dan mendengarkan keluh kesah permasalahan yang dihadapi petani kopi.
Inisiatif silaturahmi dan pendampingan aktif terhadap petani bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga upaya mendukung kemajuan dan kesejahteraan mereka.
Petani kopi di daerah pemilihan Garut mendapatkan perhatian khusus, termasuk dalam menanggapi berbagai masalah seperti hama, harga pupuk, dan ketidakpastian harga kopi.
Baca Juga: Irak Hajar Skuad Garuda dengan Skor Telak 5-1 di Putaran Pertama Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026
Proses komunikasi dua arah antara founder dan petani menciptakan hubungan yang kuat dan saling memahami, membangun sinergi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Hamzah menegaskan bahwa keluhan dan hambatan yang diungkapkan petani selalu menjadi perhatian serius dan menjadi pijakan untuk peningkatan sistem budi daya kopi.
Selain memberikan bantuan ekonomi, "Sunda Hejo" juga berfokus pada inisiatif lingkungan seperti kegiatan foresty atau penanaman pohon keras dan bibit kopi.
Upaya reboisasi dan kegiatan lingkungan lainnya menjadi bagian integral dari komitmen "Sunda Hejo" dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan.
Baca Juga: Awas! di Kota Cirebon Pintu Perlintasan KA Ini yang Paling Rawan, Ingin Selamat? Ketahuilah..
Setiap tahun, "Sunda Hejo" bersama petani binaan melakukan kegiatan foresty, menanam pohon keras, dan mendistribusikan bibit kopi di setiap daerah di Kabupaten Garut.
Kegiatan foresty dan penanaman pohon keras menjadi upaya konkrit dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung keberlanjutan budi daya kopi.
"Untuk menjaga kelestarian ekosistem hutan, kami secara intens melakukan upaya reboisasi atau penanaman pohon keras dan bibit kopi salah satu bagian dari tanaman keras tersebut," jelas Hamzah.
Baca Juga: Operasi Pasar Murah Pemkot Cimahi, 10 Ton Beras DIsebar ke Tiga Kecamatan
Inisiatif penanaman bibit kopi sebagai bagian dari kegiatan foresty menunjukkan komitmen "Sunda Hejo" terhadap ketahanan ekologis dan ekonomis.
Pendekatan holistik "Sunda Hejo" tidak hanya berkutat pada aspek ekonomi, melainkan juga memberikan perhatian serius terhadap keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan usaha pertanian.
Komitmen "Sunda Hejo" untuk mendukung petani dan menjaga kelestarian lingkungan menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif di masyarakat.
Baca Juga: Kejari Indramayu Musnahkan BB, Awas Jelang Pemilu Peredaran Uang Palsu Meningkat
Kerja sama yang erat antara founder dan petani binaan menciptakan sinergi yang produktif, menjadikan "Sunda Hejo" sebagai percontohan kesuksesan dalam industri kopi lokal.
Keberhasilan ekspor kopi "Sunda Hejo" tidak hanya meraih pencapaian bisnis yang baik tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian dan lingkungan.***
