Kaum Duafa Tak Perlu Berkecil Hati untuk Melanjutkan Sekolah

- 8 Juni 2022, 21:21 WIB
PPDB Jabar memberikan kepastian kepada kaum duafa untuk mendapatkan tempat di sekolah./pikiran-rakyat.com
PPDB Jabar memberikan kepastian kepada kaum duafa untuk mendapatkan tempat di sekolah./pikiran-rakyat.com /
 
SABACIREBON - Para pelajar dari kalangan kaum duafa tak perlu berkecil hati.
 
Berbahagialah kaum duafa untuk bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih atas.
 
Kaum duafa tak perlu berkecil hati bila tidak diterima di sekolah negeri.
 
 
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan kepastian bagi kaum duafa.
 
Kepastian Gubernur itu disampaikan saat memantau pelaksanaan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2022 di Jabar.
 
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, meninjau secara langsung alur pendaftaran dan pengaduan, serta Command Center yang terhubung dengan 27 kabupaten/kota, di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jabar.
 
 
"Alhamdulillah, ini menjadi tugas yang urgen. Kami memonitor ribuan orang tua lagi cemas, mereka ingin memastikan anaknya masuk sekolah," kata Kang Emil.
 
Peninjauan secara langsung untuk memastikan pelaksanaan PPDB 2022 di Jabar berlangsung adil dan transparan.
 
Dalam menghadapi PPDB di Jabar yang melibatkan jutaan pelajar, Kang Emil menegaskan sistem yang dibuat berasaskan keadilan dan transparan.
 
 
"Sistem PPDB di Jabar didesain sebagai sistem yang tangguh, adil, dan transparan.
 
Jadi saya pesankan, tolong seadil-adilnya dan harus membela yang miskin," ujar Kang Emil.
 
Kang Emil juga menekankan bahwa pada PPDB 2022 memastikan agar warga miskin atau kurang mampu di Jabar bisa mendapatkan bantuan. Salah satunya melalui Program Swasta Peduli Duafa.
 
 
"Untuk mendukung keadilan, anggaran untuk warga tidak mampu, kalau di sekolah negeri sepenuhnya gratis. Sedangkan yang sekolah di swasta kita kasih anggaran," kata Kang Emil.
 
Untuk tahun ini spesial, lanjut Kang Emil. Anak duafa yang sekolah di swasta tak perlu membayar sama sekali selama satu sampai tiga tahun.
 
Program gotong royong tersebut diperkirakan akan menyasar sekitar 5.000 pelajar kategori kurang mampu yang tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar.
 
 
"Sekarang kita gerakan dari hati ke hati  dari pihak yayasan. Ada ratusan sekolah bersedia  bergabung. Hitungannya,  satu kota ada 700-an kursi gratis dari swasta.  Se-Jabar diasumsikan jumlahnya lebih dari 5.000," tutur Kang Emil.***
 
 

Editor: Aria Zetra

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x