Selain Cuaca Ektsrem, Sistem Drainase yang Buruk Menjadi Penyebab Banjir di Bekasi

- 25 Februari 2020, 10:35 WIB
BANJIE di Bekasi dikarenakan sistem drainase yang buruk.*
BANJIE di Bekasi dikarenakan sistem drainase yang buruk.* /BNPB//

PIKIRAN RAKYAT - Hujan masih saja tersjadi di sebagian wilayah di Indonesia, pasalnya negara ini masih memasuki musim penghujan.

Tak jarang, hujan ini malah membuat kerugian misalnya dengan mengakibatkan banjir dan longsor di sebagian wilayah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca dan menyatakan bahwa hujan lebat masih akan terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Selasa 25 Februari 2020: Klangenan dan Susukan akan Diguyur Hujan dengan Kecepatan Angin Cukup Tinggi

Prakiraan tersebut berlaku untuk Selasa, 25 Februari 2020 hingga Rabu 26 Februari 2020 pukul 07.00 dengan status siaga.

Akhir-akhir ini pun wilayah DKI Jakarta, termasuk Bekasi, Depok juga diterjang banjir lagi setelah awal bulan lalu dilanda banjir dengan kondisi yang cukup parah.

Hingga Senin, 24 Februari 2020 banjir juga masih terjadi di wilayah RW.20,  di Jalan Nusa Indah, Perumahan Harapan Indah, Kota Bekasi.

Baca Juga: Pelaku Pabrik Narkoba di Bandung Telah Ditangkap, Lebih dari 3 Juta Pil Diamankan Polisi

Banjir tersebut terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi sejak hari-hari sebelumnya, dengan ditambah buruknya drainase yang telah merandam lima RW, dengan tinggi muka air 150 cm.

Namun hingga Senin ketinggian air muka tersebut berangsur menyurut hingga 30 cm, namun proses banjir tersebut masih tergolong lama.

Penyebab lain, dari banjir bekasi tersebut yakni karena proses lambatnya penyurutan genangan air di daerah tersebut yang juga diakibatkan oleh kondisi topografi yang merupakan cekungan sehingga mengakibatkan genangan air tidak dapat mengalir melalui sumber pembuangan.

Baca Juga: Badan Narkotika Nasional Tetapkan 5 Pelaku Pabrik Narkoba di Bandung, Kegiatan Produksi Dicurigai Telah Lama Beroperasi

saluran air juga terhambat di bawah tembok pembatas yang berada di antara Harapan Indah I (Nusa Indah) dan Harapan Indah II (Garden Indah).

Sumbatan tersebut hingga kini masih ditangani oleh sebagian penduduk yang ada di wilayah tersebut.

Dan surutnya banjir membuat mereka harus sibuk untuk membersihkan sisa-sisa material lumpur yang terbawa pada saat banjir terjadi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x