Sudah Mirip Jadwal Makan, Bencana di Sukabumi Terjadi Tiga Kali Sehari

- 11 Februari 2020, 10:59 WIB
PETUGAS BPBD Kabupaten Sukabumi dibantu warga menyingkirkan material longsor di Jalan Ciemas, beberapa waktu lalu.*
PETUGAS BPBD Kabupaten Sukabumi dibantu warga menyingkirkan material longsor di Jalan Ciemas, beberapa waktu lalu.* /AHMAD RAYADIE/PR/

Tingginya angka kejadian bencana khususnya longsor dan pergerakan tanah ini dikarenakan kondisi tanah di Kabupaten Sukabumi yang labil, ditambah sejak awal 2020 hujan turun hampir sepanjang hari yang menyebabkan potensi bencana cukup tinggi.

"Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan terjadi bencana tidak hanya saat musim hujan saja, tetapi pada musim kemarau pun kerap terjadi bencana apalagi bencana longsor dan pergerakan tanah," tambahnya.

Baca Juga: Bikin Marah Barcelona dan Real Betis, Wasit Spanyol Akhirnya Tak Dapat Jadwal karena Diistirahatkan

Di sisi lain, pada awal Februari ini sudah terjadi beberapa kejadian bencana yang masih didominasi pergerakan tanah dan longsor.

Bahkan, pada Minggu, 9 Februari 2020, terjadi longsor di Kampung Cicurug, Desa Narogong, Kecamatan Purabaya sekitar pukul 20.15 WIB yang menyebabkan saluran irigasi sepanjang 20 meter tertimbun dan jebol.

Dampak dari bencana itu sekitar 25 hektare lahan pertanian tidak bisa dialiri air.

Pihaknya mengimbau kepada warga dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem ditandakan dengan turun hujan lebat disertai angin dan petir agar selalu waspada.

"Khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana seperti di perbukitan, aliran sungai dan lain-lain," demikian Daeng Sutisna.***

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x