Petani Melenial Binaan TPH Jawa Barat Panen Jagung Hibrida Pertama

- 25 Juni 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi. Petani milenial binaan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Jawa Barat memanen jagung hibrida pertama di Kabupaten Cianjur.
Ilustrasi. Petani milenial binaan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Jawa Barat memanen jagung hibrida pertama di Kabupaten Cianjur. /Pixabay.com/feellife

Saat ini, Jawa Barat membutuhkan tiga juta ton pertahun, namun hanya bisa memenuhi 1,5 juta ton jagung pertahun.

Selain itu, jagung hibrida sendiri merupakan jagung hasil persilangan dari dua jenisa atau lebih, yang memiliki sifat unggul dari masing-masing varietas.

Baca Juga: Ada Satu Hal yang Disayangkannya soal Kepergian Sang Ibu Karena Covid-19, Dokter Tompi: yang Ngenes itu ...

Serta merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) yang mempunyai ciri, ukuran biji lebih besar, ukuran tongkolnya lebih besar dan masa panennya lebih cepat.

Masa panen jagung hibrida bisa dilakukan menyesuaikan kebutuhan, misalkan untuk jangung rebus, pemanenan dapat dilakukan saat jagung berumur 65 hari.

Jika jagung ingin di jual secara kering, maka pemanenan jagung dilakukan setelah jagung berusia tua atau sekitar 90 hari baru di panen.

Baca Juga: Lesti Kejora Kesal Melihat Dirinya Genit pada Wanita Lain, Rizky Billar: Masa Rezeki Ditolak

Dalam penanaman jagung hibrida, kita bisa membeli benih jagung hibrida di toko-toko pertanian yang ada di tempat kita berada.

Benih jagung hibrida, tanamkan di dalam lubang dengan diisi dua biji jagung hibrida dalam setiap lubang dan kemudian tutup kembali lubang.

Tunggu jagung tumbuh, biasanya sekitar umur 47 hari dan setelah jagung tumbuh lima sampai sepuluh sentimeter, lakukan perawatan jagung secara berkala sampai panen.***

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Instagram @jabarprovgoid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah