Soal Kasus Hoaks Babi Ngepet di Depok, Pakar Herpetologi Menyebut Bukan Babi Liar

- 30 April 2021, 15:15 WIB
Soal Kasus Hoaks Babi Ngepet di Depok, Pakar Herpetologi Menyebut Bukan Babi Liar.*
Soal Kasus Hoaks Babi Ngepet di Depok, Pakar Herpetologi Menyebut Bukan Babi Liar.* /Tangkapan layar YouTube/Arbyreptil channel

PR CIREBON - Kasus hoaks babi ngepet yang tengah menggeparkan warga Depok baru-baru ini menjadi perbincangan publik.

Hal ini dikarekan pelaku dengan sengaja mempertontonkan seekor babi yang disebutnya sebagai babi ngepet.

Namun, setelah diselidiki oleh pihak kepolisian, ternyata babi ngepet ini merupakan akal-akalan dan cerita hoaks dari seorang warga saja.

Baca Juga: 4 Aktor Korea Berbakat dan Tampan Ini Semakin Populer Setelah Sering Muncul di Netflix

Melihat fenomena babi ngepet, pakar Herpetologi sekaligus pencinta hewan bernama Arby Reptil akhirnya buka suara.

Herpetologi merupakan bidang keilmuan yang mempelajari hewan vertebrata berdarah dingin dan hewan-hewan pengerat.

Menurut Arby, babi hutan banyak tersebar di Pulau Sumatera, Jawa,dan Sunda Kecil.

Baca Juga: Ucapkan Selamat atas Deklarasi Partai Ummat, Jansen Sitindaon: Dahsyat Memang Energi Pak Amien

"Sus scrofa atau babi hutan memiliki persebaran yang cukup luas ya. Persebarannya mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, dan Sunda Kecil," paparnya di kanal Youtube Arbyreptil channel pada 28 April 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Arby juga menjelaskan bahwa babi hutan ini hidup berkoloni dan ukuran babi hutan pejantan lebih besar.

"Babi hutan ini disebut juga hewan berkoloni dan ukurannya cukup besar untuk pejantan, bahkan panjangnnya bisa mencapai 1,5 meter," sebutnya.

Baca Juga: Demi Tingkatkan Efisiensi Proses Lelang, Bank Mandiri Layani Transaksi Keuangan Kantor Lelang Negara

Melihat dari video yang yang beredar, Arby menyebut bahwa babi yang disebut sebagai babi ngepet itu masih berusia remaja.

"Babi yang saya lihat kemungkinan umurnya belum terlalu tua ya, karena pas ditenteng ukurannya terlihat kecil. Kemungkinan masih remaja," jelasnya.

Selain itu, Arby juga mengungkapkan bahwa tidak ada fenomena apapun setelah babi yang disebut babi ngepet itu dieksekusi.

Baca Juga: Soroti Dua Hal Soal Babi Ngepet, Ridwan Kamil: Hoaks dan Tetangga Julid

"Saat si babi dieksekusi oleh warga yang menemukan dan apa yang kita lihat, babinya tidak berubah menjadi sosok manusia," ujarnya.

Akhirnya Arby menarik kesimpulan dan mengatakan bahwa sebenarnya babi masih tersebar di sekitar pemukiman warga.

"Babi hutan yang persebarannya cukup luas ini bisa kalian temukan dan masih banyak di pesisir kali Ciliwung. Walaupun mungkin di beberapa pesisir kali Ciliwung banyak terdapat perumahan, tapi menurut saya pelaporan warga terkait penemuan babi di sekitar kali Ciliwung masih banyak masuk ke saya, apalagi di daerah Tanggerang," ungkapnya.

Baca Juga: Puluhan Orang Dikabarkan Tewas pada Perayaan Lag Baomer di Israel, Ratusan Lainnya Terluka

Diketahui, Arby ini sering menjadi penyelamat hewan yang masuk ke pemukiman warga di sekitar daerahnya.

Namun, menurut Arby, babi yang disalah gunakan sebagai babi ngepet tersebut bukan merupakan babi liar.

"Babi merupakan hewan yang hidup berkelompok, kalau memang babi ini adalah babi liar, seharusnya bukan hanya satu individu," ujarnya.

Baca Juga: Densus 88 Belum Bisa Terlibat Meski KKB Papua Sudah Dinyatakan Pemerintah sebagai Kelompok Teroris

Sementara itu, Arby menduga bahwa babi yang disebut babi ngepet itu merupakan babi peliharaan.

"Kalau saya lihat babi yang dikurung itu terlihat diam, kalau memang itu babi liar kemungkinan babi akan menabrak ke kanan dan ke kiri, karena dulu saya pernah pelihara babi," tuturnya.

Saat ini, warga yang mengaku telah menangkap babi tersebut telah ditangkap oleh pihak kepolisian karena diduga telah menyebarkan hoaks.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x