Diamuk Seorang Warga saat Jemput Dua Anak untuk Masuk Pesantren, Dedi Mulyadi Ditampar Dua Kali

- 25 Februari 2021, 15:52 WIB
Mantan Bupati Purwarkarta Dedi Mulyadi mendapatkan dua kali tamparan saat hendak membantu dua anak untuk masuk pesantren.*
Mantan Bupati Purwarkarta Dedi Mulyadi mendapatkan dua kali tamparan saat hendak membantu dua anak untuk masuk pesantren.* //Tangkapan layar YouTube Dedi Mulyadi Channel

PR CIREBON — Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menjadi korban amukan seorang warga, bahkan ia mendapatkan dua kali tamparan.

 

Dedi Mulyadi ditampar mukanya oleh Iwan, yang adalah merupakan ayah dari Raihan dan Yusuf.

Di mana, kedua anak Iwan tersebut hendak disekolahkan oleh Dedi Mulyadi di Pondok Pesantren Cireok, Purwakarta.

Baca Juga: G-Dragon BIGBANG dan Jennie BLACKPINK Melakukan Kencan Rahasia, YG Entertainment: ‘No Commnet’

Kejadian Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ditampar warga tersebut, diunggah dalam tayangan video kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Rabu, 24 Februari 2021.

Salah satu video menayangkan Dedi Mulyadi menyambangi rumah uwak atau kakak dari ayahnya Raihan dan Yusuf untuk menjemputnya mondok di Pesantren Cireok.

Raihan dan Yusuf merupakan kakak-beradik anak dari Iwan, namun ibunya sudah meninggal dunia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 25 Februari 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces Jangan Percaya pada Semua Orang

Iwan diketahui kerap melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, atau ibu dari Raihan dan Yusuf.

Hingga istrinya, kala baru melahirkan Yusuf memutuskan pisah meninggalkan Iwan yang kasar terhadap dirinya, dengan membawa salah satu anaknya yang bernama Raihan. Sementara, Yusuf diurus oleh kakaknya Iwan.

Iwan dahulunya berprofesi sebagai tukang ojek. Namun, tidak dijelaskan kenapa sampai hati Iwan bertindak kasar terhadap keluarganya. Karena, anaknya pun sering mendapat bogem mentahnya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Anies Baswedan Figur Kuat Pilpres 2024 hingga Tiongkok Disebut Lakukan Genosida Muslim Uighu

Awalnya, Dedi Mulyadi mendengar ada anak yang dikeroyok, yaitu Raihan.

Merasa kasihan, karena tak terurus oleh orang tuanya, lantas Dedi ingin mengurusnya dengan menyekolahkannya di pesantren.

Dan, ternyata melihat ada adiknya lagi, Yusuf, maka keduanya sekaligus diurus oleh Dedi.

Baca Juga: Jelang Rilis Laporan Intelijen AS tentang Kematian Khashoggi, Presiden AS Joe Biden akan Hubungi Raja Salman

Akan tetapi, ketika Dedi Mulyadi hendak meminta izin kepada bapak kandungnya, malah dirinya mendapatkan perlakuan kurang mengenakan.

Dedi mendapat tamparan tepat di mukanya sebanyak dua kali, serta lontaran kata-kata kasar, malah ditambah pula ancaman kekerasan.

Sebelum insiden penamparan, Dedi Mulyadi kebingungan. Bicara pelan tak dihiraukan Iwan, katanya tak kedengaran.

Baca Juga: Soal Kerumunan Kunjungan Kerja Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Mereka Spontanitas Karena Cinta Pemimpinnya

Lalu bicara dengan volume keras, dianggap Iwan tidak sopan dan langsung menampar muka Dedi.

Tapi, mantan Bupati Purwakarta dua periode ini tetap sabar menghadapinya.

“Ini pelajaran bagi para pemimpin. Kalau bicara terlalu keras dinilai arogan. Bicara pelan-pelan, tak dihiraukan rakyat dengan dianggapnya seolah tak ada seruan," kata Dedi.

Baca Juga: Ikut Buka Suara soal Kerumunan Kunjungan Kerja Jokowi, dr. Tirta: Tidak Ada Tiket Undangan, Itu Antusias Warga

Dedi mengambil hikmahnya, dan beranjak pamit membawa anaknya Iwan ke Pondok Pesantren Cireok.

Tentang sosok Iwan, dituturkan oleh Yusuf dalam perjalanan bersama Dedi menuju Pesantren Cireok.

Iwan seperti stress, atau menjadi orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), selepas istrinya, atau ibunya Yusuf meninggal dunia.

Baca Juga: Nilai Cara Anies Baswedan Selesaikan Banjir Jakarta, Guntur Romli: Perbanyak Omongan, Kerahkan Buzzer

Yusuf sendiri tidak mengetahui wajah ibu kandungnya, karena ditinggalkan semasa dia masih bayi. Tapi dia mendengar ceritanya dari uwak yang selama ini mengurusnya.

Dedi Mulyadi pun tak menjadikan suatu kesumat dendam tamparan Iwan tersebut. Ia malah mengutarakan niatnya, setelah mengurus Raihan dan Yusuf, akan pula mengurus Iwan.

“Saya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan ahli kejiwaan untuk perawatan Iwan. Apakah harus dibawa ke RSJ atau di tempat tinggalnya saja.

Baca Juga: Studi Besar-besaran secara Nyata Pertama Sebut Vaksin Pfizer dan BioNTech Sangat Efektif dalam Cegah Covid-19

"Pasalnya, Iwan dengan agresifitas tinggi sering melakukan kekerasan terhadap orang lain dikhawatirkan bisa mengancam penghuni RSJ,” ujar Dedi Mulyadi.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x