Lalu bicara dengan volume keras, dianggap Iwan tidak sopan dan langsung menampar muka Dedi.
Tapi, mantan Bupati Purwakarta dua periode ini tetap sabar menghadapinya.
“Ini pelajaran bagi para pemimpin. Kalau bicara terlalu keras dinilai arogan. Bicara pelan-pelan, tak dihiraukan rakyat dengan dianggapnya seolah tak ada seruan," kata Dedi.
Dedi mengambil hikmahnya, dan beranjak pamit membawa anaknya Iwan ke Pondok Pesantren Cireok.
Tentang sosok Iwan, dituturkan oleh Yusuf dalam perjalanan bersama Dedi menuju Pesantren Cireok.
Iwan seperti stress, atau menjadi orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), selepas istrinya, atau ibunya Yusuf meninggal dunia.
Yusuf sendiri tidak mengetahui wajah ibu kandungnya, karena ditinggalkan semasa dia masih bayi. Tapi dia mendengar ceritanya dari uwak yang selama ini mengurusnya.