PR CIREBON - Provinsi Jawa Barat (Jabar) disebut sudah serupa Jerman dalam melakukan PCR dan RDT.
Pasalnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar dalam tiga bulan terakhir telah melakukan swab test kepada 78.000 sampel di seluruh kota atau kabupaten di Jawa Barat.
Lebih detail, tes masif Covid-19 pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Maret dan masih berlangsung.
Baca Juga: 21 Karyawan Positif Corona, Unilever Hentikan Operasional Pabrik hingga Saham Ikut Terjun Bebas
“Pertama kita lakukan Maret pada Pekan Swab Massal, itu kami keluarkan 15.500 tes PCR serentak,” kata Ketua Divisi Pelacakan Kontak Deteksi Dini Pengujian Massal dan Manajemen Lab GTPP Covid-19 Jabar, dr Siska Gerfiant.
Selama tiga bulan terakhir itu, GTPP fokus tes PCR di 10 kabupaten/kota kawasan Bodebek dan Bandung Raya.
Meskipun sampai kini, Tes masif ini terdiri dari uji usap dahak hidung tenggorok dengan mengunakan teknik pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) serta pengambilan sample darah (RDT).
Baca Juga: 21 Karyawan Unilever Positif Covid-19, Pakar Epidemiologi: Produk yang Bersentuhan Harus Didrop
Berdasarkan data per 28 Juni 2020, tes PCR telah dilakukan sebanyak 78.108 sampel atau bertambah 13.076 dari pekan sebelumnya.
Sedangkan untuk pemeriksaan RDT telah dilakukan sebanyak 176.174 sampel, atau bertambah 18.413 dari pekan sebelumnya.
Sehingga, total tes masif di Jawa Barat secara PCR maupun RDT sudah sebanyak 254.302 sample. Dari 78.108 sampel PCR, maka rasio tes PCR Jabar per 1 juta penduduk adalah 1.584.
Baca Juga: Denny Siregar Disebut Kebal Hukum, Pimpinan Ponpes: Penghinaan, Jangan Main-main dengan Tasik
Hal ini memang belum mencapai syarat minimal WHO yakni minimal 1 persen tes masif dari jumlah penduduk.
Terlebih, bila diasumsikan jumlah penduduk Jawa Barat saat ini sekitar 50 juta jiwa, maka tes PCR yang harus dilakukan 500.000 sampel.
Hanya saja, bila tes RDT yang jumlahnya menjadi 254.302 sampel digabung dalam data, maka Jawa Barat sudah setengah jalan dari syarat minimal WHO.
Baca Juga: Menteri Kabinet Terancam Reshuffle, Faisal Basri: Menkes Terawan Layak Jadi Kandidat Pertama
Untuk itu, dr Siska Gerfiant mengklaim rasio PCR Jabar sudah tinggi. Bahkan, sudah setara dengan Jerman.
“Kalau dengan negara lain kita setara dengan Jerman,” ujar Siska dalam pernyataan yang dikutip dari Pemprov Jabar.
Lebih lanjut, Siska menjelaskan jika dibandingkan dengan kasus positif per 1 juta penduduk, maka tes masif di Jawa Barat sudah terbilang efektif.
Baca Juga: Dituding Hina Santri Ponpes di Tasik, Denny Siregar: Makasih Drun, Gue Trending Lagi
Sementara itu, hingga saat ini indeks risiko Covid-19 Jabar berada di angka 62. Artinya, tiap 1 juta penduduk hanya ada 62 orang positif Covid-19.
Secara nasional, Jabar angka positif Jabar ada di peringkat 28 atau peringkat tujuh dari tujuh provinsi di Pulau Jawa – Bali.***