Network
PR CIREBON - Isu reshuffle menteri kabinet Indonesia Maju mendadak hangat untuk diperbincangkan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan ancaman itu dalam rapat internal kabinet pada pertengahan Juni lalu.
Namun rupanya, seorang pakar ekonomi senior Faisal Basri menilai Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto merupakan sumber masalah dari lambatnya penanganan pandemi covid-19 (virus corona).
Tepatnya, Faisal menyebut Terawan sebagai kandidat pertama yang layak di-reshuffle oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: 21 Karyawan Unilever Positif Covid-19, Pakar Epidemiologi: Produk yang Bersentuhan Harus Didrop
"Sumber masalah adalah Kementerian Kesehatan yang tidak memasukkan rencana kerja, yang harus dipecat pertama Menteri Kesehatan," ungkap Faisal dalam pernyataan yang dikutip dari Galamedia.
Lebih lanjut, Faisal menyebut kerja maksimal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menganggarkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp641,17 triliun mandek karena realisasinya yang lamban.
"Tidak bisa bisnis as usual, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan berulang kali dana ada tapi Kementerian Keuangan tidak bisa mencairkan uang kalau tidak ada rencana kerjanya," jelas Faisal.
Baca Juga: Besok 3 Pulau Indonesia akan Rasakan Suhu Lebih Dingin akibat Bumi Sentuk Titik Aphelion
Bahkan, Kementerian Keuangan mencatat dana realisasi di bidang kesehatan baru tersalurkan sebesar 4,68 persen per 26 Juni 2020.
Sedangkan, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menyebut kendala terletak pada kakunya sistem administrasi dan verifikasi insentif tenaga kerja dan lambatnya verifikasi klaim perawatan pasien di RS.
