PIKIRAN RAKYAT - Ventilator portabel yang membantu pasien Covid-19 telah dibuat mandiri oleh peneliti Indonesia. Peneliti itu merupakan Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) bernama Dr Syarif Hidayat.
Berkat penemuannya itu, pesanan ventilator yang dibuatnya berhasil melampaui target. Syarif menyebutkan, target awal pembuatan ventilator portabel hanya seratus, tetapi pesanan yang masuk melebihi itu.
"Target awalnya hanya 100, tapi yang pesan sudah melampaui itu. Kami tidak bisa sebutkan berapa banyak pesanan yang sudah masuk," ujar Syarif pada Rabu, 9 April 2020.
Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Ribuan Ubur-ubur Menginvasi Filipina karena Covid-19, Simak Faktanya
Dituturkan Syarif, saat ini dirinya dan tim masih fokus melakukan pengujian alat yang diberi nama Vent-I.
"Begitu pengujian selesai, kami akan rilis kepada publik. Saat ini kami fokus dulu, agar alat bisa diterima oleh pemerintah dan bisa dimanfaatkan," tutur Syarif dalam pernyataan yang dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui Kantor Berita Antara pada 9 April 2020.
Diharapkan Syarif, keberadaan alat tersebut dapat mengatasi kekurangan jumlah ventilator di fasilitas kesehatan akibat banyaknya pasien Covid-19.
Baca Juga: Tertantang untuk Membantu Tenaga Medis, Pemuda Cirebon Sempat Kesulitan Cari APD
Dalam penjelasannnya, ventilator sebenarnya bukan barang langka dan cukup banyak keberadaannya. Namun begitu, harga alat tersebut cukup mahal. Selain itu, ventilator yang ada saat ini tidak bisa dipindah-pindah.
"Alat ini memiliki kelebihan bisa dipindah-pindah. Alat ini untuk pasien Covid-19 non ICU atau untuk kategori menengah," terang dia.
Adapun alat ciptaannya tersebut berfungsi mengalirkan oksigen ke paru-paru pasien, sehingga pasien tidak kekurangan oksigen. Bahkan, pembuatan ventilator itu didukung dengan bahan yang tersedia di pasaran.
Baca Juga: Terkejut Temukan 10 Karung Ular Piton di Tengah Jalan, Warga Sampit: Saya Kira Sampah
Namun demikian, saat ini baru tersedia purwarupa ventilator. Tak lama lagi, usai pengujian selesai dan disetujui Kementerian Kesehatan, maka ventilator portabel dapat diproduksi massal.
"Diperkirakan minggu depan pengujian selesai, dan jika disetujui pemerintah bisa langsung dimanfaatkan," pungkas Syarif.***