Beri Kenyamanan Tenaga Medis, Ridwan Kamil Fasilitasi Hotel Bintang Lima di Bandung

8 April 2020, 07:15 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil Meninjau Hotel Preanger Bandung, Selasa (7/4/2020).* /ISTIMEWA

PIKIRAN RAKYAT - Hotel Prama Grand Preanger yang berdiri di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung dijadikan tempat menginap sementara para tenaga medis seperti dokter, perawat dan kru rumah sakit lainnya yang bertugas menangani wabah Covid-19.

Gubernur Jawa Barat yang juga akrab disapa Kang Emil mengunjungi para tenaga medis yang tinggal sementara di hotel bintang lima yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Jabar itu.

Kedatangannya saat itu tak sendiri, ia datang bersama Ketua Jabar Bergerak, yang juga merupakan sang istri, Atalia Praratya.

Baca Juga: Tanggulangi Covid-19, Pemkab Cirebon Batasi Jam Operasional Swalayan dan Pasar Tradisional

Di sana, Kang Emil memberikan dorongan motivasi kepada puluhan tenaga medis yang kebetulan sedang senam pagi di halaman hotel.

"Kami akan terus memberikan support moral kepada tenaga medis ini. Kami juga sedang mencari APD (Alat Pelindung Diri) ke berbagai negara untuk pengamanan diri mereka," ujarnya.

Dalam kunjungannya, dirinya mengecek beberapa kamar yang ditempati para tenaga medis. Total tenaga medis yang berasal dari rumah sakit Hasan Sadikin Bandung yang tinggal sementara berjumlah 73 orang.

Baca Juga: Kembali Kerja Usai Sembuh dari Covid-19, Wakil Wali Kota Bandung: Jabatan itu Amanah

Adapun tenaga medis ini terdiri dari perawat (dua puluh orang), dokter (dua orang), supir (tiga orang), cleaning service (dua orang) dan prakarya atau administrasi (empat orang).

Namun begitu, hanya 23 kamar yang terisi, dari total kamar yang telah disiapkan sekitar 200 kamar.

"Jadi Jabar memfasilitasi hotel bintang lima untuk para tenaga medis dokter dan perawat dan sudah dipakai sejak minggu lalu, jadi bukan persiapan lagi tapi saya hanya mengecek kondisi mereka," ujar Kang Emil.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Turki Tidak akan Menutup Masjid dari Ancaman Covid-19, Simak Faktanya

Ia menambahkan, Pemprov Jabar akan terus memaksimalkan hotel di Bandung Raya untuk para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

Hal ini agar para tenaga medis bisa nyaman, khususnya bagi yang kesulitan pulang ke rumah sehingga dapat bekerja secara maksimal. Mereka pun dapat menggunakan seluruh fasilitas di hotel.

"Di Bandung Raya banyak sekali hotel kami akan maksimalkan supaya tenaga medis nyaman. Hotel Banana Inn di Setiabudi juga sedang kami jajaki, sehingga tenaga medis yang kesulitan pulang atau yang ingin fokus bisa difasilitasi," ungkap orang nomor satu dalam pernyataan di situs resmi Pemprov Jabar.

Baca Juga: Warga Cirebon Patuhi Aturan #DiRumahAja, Pedagang Es Kelapa Mengeluh Alami Penurunan Omzet

Ridwan Kamil berpandangan tenaga medis adalah garda terdepan dalam penanganan Covid-19, sehingga harus diberikan perhatian maksimal.

"Kami juga sebagai pengambil keputusan bertugas memberikan perawatan, intensifkasi pengetesan Covid-19, edukasi tentang mudik dan physical distancing, itu yang paling sulit, serta urusan logistik," tuturnya.

Di sisi lain, salah seorang tenaga medis Ali Sardjono memberikan pandangannya. Ia menilai fasilitas menginap di hotel yang diberikan pemerintah ini sangat membantunya karena memberikan ketenangan.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Merokok Dapat Menangkal Virus Corona Masuk ke Paru-Paru, Simak Faktanya

Terlebih, Ali mengaku masih ada kekhawatiran pulang ke rumah, meski ia sudah dinyatakan negatif Covid-19.  

"Fasilitas ini sangat membantu kita, kita selama sudah memberikan pelayanan secara maksimal tapi kita juga ada kekhawatiran atau was-was kalau kita pulang kerumah ketemu keluarga. Jadi dengan diberikan fasilitas penginapan ini kita akan lebih tenang memberikan pelayanan walaupun kita juga rindu ketemu keluarga," ungkap Ali.

Adapun Ali dan tenaga medis lainnya yang menginap di Hotel Grand Prama Preanger merupakan perawat dan dokter yang bertugas di ruang Kemuning RSHS.

Baca Juga: Peduli Pandemi Covid-19, Kelompok Pemuda di Cirebon Salurkan APD

Mereka tetap bekerja sesuai jam dinasnya masing-masing. Letak perbedaannya, mereka hanya tidak pulang ke rumah masing-masing untuk sementara waktu.

"Saya masuk mulai 5 April mungkin di sini sampai bulan Mei. Saya memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 sudah sejak Maret lalu dan kita bekerja sesuai jam dinas hanya pulangnya ke sini tidak ke rumah," tutur Ali.

Diharapkan Ali, pemerintah terus mendukung para tenaga medis yang telah bekerja maksimal hingga dua kali lipat.

Baca Juga: Ajukan PSBB di Jawa Barat, Ridwan Kamil Sebut Bogor, Depok dan Bekasi Jadi Fokus Utama

Tak lupa, ia menyampaikan permintaan kepada masyarakat untuk menghilangkan stigma dan menerima kehadiran tenaga medis di lingkungan tempat tinggalnya.

"Karena ada juga teman saya yang dijauhi di lingkungan rumahnya dan tidak diterima (di tempat) kos. Pemerintah harus memberikan edukasi ke masyarakat bahwa kita itu bukan membawa atau menularkan virus tapi kita bekerja untuk menyembukan orang yang terinfeksi Covid-19.

"Jadi kita sudah bekerja maksimal dan masyarakat juga harus tetap diam di rumah untuk kita jadi ada kerja sama,"jelas Ali menutup pernyataannya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler