Berikan Bantuan pada Korban Banjir Sindulang, Sekda Sumedang Disambut Baik oleh Kepala Desa

5 Maret 2020, 12:54 WIB
ILUSTRASI banjir.* /


PIKIRAN RAKYAT - Bencana banjir tengah melanda sebagian besar daerah di Jawa Barat.

Salah satunya adalah Desa Sindulang di Kabupaten Sumedang yang harus merasakan kiriman air bah yang menggenangi permukiman mereka.

Inilah yang membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang menyalurkan bantuan makanan pada korban banjir di Desa Sindulang pada Senin, 02 Maret 2020.

Baca Juga: Kasus Pertama Muncul di Slovenia dan Hongaria, Kini Virus Corona Sudah Mencapai 95.481 Kasus di Dunia

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Pemerintah Kabupaten Sumedang bahwa tidak hanya menyalurkan bantuan makanan, tetapi Sekda juga ikut mendirikan dapur umum yang dapat dipergunakan para warga korban banjir tersebut.

Penyaluran bantuan itu dilakukan Sekda Herman Suryatman dengan didampingi Camat Cimanggung Herry Hajadinata.

Kedatangan mereka disambut Kepala Desa Sindulang Didin Wahyudin. Dalam kesempatan itu, Didin melaporkan sebnayak 200 jiwa warganya telah menjadi korban banjir.

Meskipun, beberapa di antaranya sudah ada yang kembali ke rumah karena air dirasa sudah mulai surut.

“Warga yang terdampak banjir akibat meluapnya aliran sungai sub das citarik kurang lebih 50 KK (200 jiwa) sudah menempati kembali rumahnya karena air sudah surut,” jelas Kepala Desa Sindulang Didin Wahyudin.

Baca Juga: Wujud Pencegahan Virus Corona di Indonesia, Tito Karnavian Keluarkan Intruksi Lewat Radiogram

Pemerintah akan melakukan sinergi antara BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satgas Citarum, PMI dan relawan bencana untuk melaksanakan penanggulangan bencana banjir dan longsor di Desa Sindulang.

Pun begitu, sejumlah bantuan bahan pangan dan obat-obatan sudah dikirim ke lokasi dari BPBD dan Dinas Kesehatan.

Ini didukung juga dengan kehadiran petugas kesehatan dari Puskesmas Cimanggung dan PSC 119 yang akan menjaga di lapangan untuk memberikan layanan kesehatan.

“Sampai saat ini kondisi masyarakat secara umum baik, ada beberapa yang kurang sehat langsung ditangani petugas kesehatan,” ujar Didin. 

Didin menduga bahwa penyebab banjir di desanya antara lain adanya lahan kritis di hulu (Gunung Kareumbi) dan pendangkalan Sungai Citarik.

Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Pejabat Daerah Cianjur, Herman Suherman Gelar Sosialisasi Program Satu Data

Adapun rencana tindak lanjut untuk jangka pendek dengan melaksakan normalisasi sungai Citarik.

Sedangkan untuk jangka menengah, perangkat pemerintah akan melakukan penghijauan di hulu dan sepanjang pinggir aliran sungai sub das Citarik serta pemasangan bronjong.

Namun terkait dengan bencana longsor saat ini sudah ditangani masyarakat dengan cara gotong- royong warga yang diwujudkan berupa pembuatan penahan sementara.

“Ke depan akan dibangun TPT permanen sepanjang 30 meter di lokasi bencana,” tutup Didin.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler