Halau Kepanikan Warga yang Memborong Masker, Ridwan Kamil: Beri Kesempatan pada Orang Sakit yang Lebih Membutuhkan

4 Maret 2020, 09:42 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil.* /DOK. HUMAS JABAR/


PIKIRAN RAKYAT - Dikonfirmasinya dua kasus corona di RSPI Sulianti Saroso, rupanya sukses mengubah perilaku masyarakat Indonesia.

Kini, masyarakat terlihat mendadak panik memborong masker dan berbagai kebutuhan pokok.

Inilah yang menyebabkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan beberapa imbauan pada warganya dalam Rapat Pimpinan tentang Penanganan Kebencanaan dan Pencegahan Covid-19 di Gedung Sate, Bandung pada Selasa, 03 Maret 2020.

Baca Juga: Imbas Siaga Satu Virus Corona di Jawa Barat, Ridwan Kamil Imbau Penangguhan Izin Acara Publik untuk Sementara

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa indikasi dari masker yang semakin sulit didapatkan baik di apotik, di toko, ataupun di mal telah menunjukkan kepanikan yang melanda sebagian besar masyarakat di Pulau Jawa.

Apabila didasarkan aturan WHO, penggunaan masker hanya diprioritaskan di antaranya bagi yang sakit, pekerja medis yang merawat pasien dan yang berkepentingan dengan pasien.

"Jadi jangan terlalu panik. Masker itu berdasarkan ketentuan WHO itu diperuntukan bagi yang sakit saja. Nggak usah panik memborong masker," tegas Ridwan Kamil atau biasa disebut Kang Emil.

Lebih lanjut, Kang Emil menambahkan bahwa pembelian masker dalam jumlah banyak itu tidak diperlukan, justru akan memberikan kesusahan pada orang sakit yang lebih membutuhkan masker.

Inilah yang ditekankan Kang Emil bahwa masyarakat harusnya memberi kesempatan pada orang sakit untuk membeli masker karena lebih membutuhkan itu.

Baca Juga: Sediakan Crisis Centre COVID-19, Kang Emil Sadarkan Warga Jabar Inisiatif Sendiri Basmi Wabah

Terlebih, Kang Emil menilai bahwa pembelian masker di toko online pun amat tidak diperlukan.

"Jadi, saya sampaikan ke warga Jabar, jangan panik, jangan ke toko online untuk membeli masker yang sebenarnya tidak diperlukan," ucapnya.

Ridwan Kamil juga menuturkan sudah membeli sekitar 10.000 masker yang akan dibagikan kepada tenaga medis dan pihak yang akan bekerja dalam penanganan Covid-19.

Hal ini ditujukan untuk menjaga keamanan stok masker di layanan-layanan kesehatan di Kota Depok.

"Karena itulah kami tadi membawa 10 ribu masker, kami titipkan ke Pak Wali Kota untuk disimpan di titik-titik layanan kesehatan," katanya.

Baca Juga: Badai Tornado Hantam Amerika Serikat, 7 Orang Tewas dan 40 Bangunan Rusak

Pun begitu, ditegaskan Kang Emil bahwa stok kebutuhan pangan masih ada dan distribusinya berjalan lancar.

"Jangan percaya hoaks, kabar yang menyebutkan stok pangan akan habis. Itu kalau ada isolasi, kita kan tidak. Jadi normal saja membeli kebutuhan pokok," jelasnya.

Atas dasar itulah, Kang Emil mengimbau warga Jabar untuk tidak panik dalam membeli sembako.  
"Imbauan terakhir jangan panik juga membeli sembako yang tidak perlu. Suplai dan demand sembako kita normal-normal saja. Jangan sampai diberitakan oleh berita-berita yang buat panic buying," katanya.

Kang Emil pun menyatakan, pihaknya telah meminta kepolisian untuk mengecek pabrik-pabrik masker dan menindak tegas oknum-oknum yang memanfaatkan isu COVID-19, lalu menimbun masker dan menjual kembali dengan harga tinggi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon, Rabu 4 Maret 2020: Beber dan Ciledug Diguyur Hujan hingga Malam

"Polisi juga sudah ditugaskan untuk mengecek ke pabrik-pabrik masker di Jabar supaya tidak ada penimbunan dan penipuan produk-produk.

Saya sampaikan kalau ada penimbunan-penimbunan yang profit motifnya itu tolong ditindak," ucapnya.

Di sisi lain, Kang Emil juga meminta pengurus RT dan RW untuk pro aktif memantau warganya.

Apabila menemukan warga yang sakit dengan gejala seperti batuk, flu dan panas tinggi, maka harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

Selain itu, Kang Emil pun sudah memastikan ketersediaan rumah sakit untuk merawat masyarakat yang menjadi pasien Covid-19. Sejumlah RSUD ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan di 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler