Imbas Siaga Satu Virus Corona di Jawa Barat, Ridwan Kamil Imbau Penangguhan Izin Acara Publik untuk Sementara

4 Maret 2020, 09:28 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil.* /Foto Istimewa PR

PIKIRAN RAKYAT - Penetapan siaga satu COVID-19 di Jawa Barat mulai terlihat berimbas pada perijinan yang dikeluarkan pemerintah provinsi.

Ini diawali dengan penemuan dua kasus corona yang menimpa dua warga Depok.

Kendati kedua pasien dikonfirmasi terinfeksi di Jakarta, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tetap berupaya melakukan sejumlah langkah pencegahan.

Baca Juga: Sediakan Crisis Centre COVID-19, Kang Emil Sadarkan Warga Jabar Inisiatif Sendiri Basmi Wabah

Salah satunya dengan meninjau kembali izin acara publik yang diselenggarakan di Jawa Barat.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan seluruh kegiatan yang mengundang keramaian massa dalam jumlah besar untuk dievaluasi atau ditangguhkan hingga meredanya kasus COVID-19.

Demi menjamin keselamatan warganya, Ridwan Kamil memutuskan untuk meninjau ulang pemberian izin pada sejumlah acara publik.

Keputusan ini sudah melalui koordinasi dengan pihak kepolisian yang merasa penumpukan jumlah massa dalam area tertentu akan berbahaya.

Baca Juga: Badai Tornado Hantam Amerika Serikat, 7 Orang Tewas dan 40 Bangunan Rusak

"Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengevaluasi izin keramaian. Apalagi yang mengundang massa dalam jumlah yang besar di satu tempat," ujarnya.

Salah satu acara publik yang dicontohkan adalah Dinas Pendidikan yang merencanakan kunjungan kerja dari Malaysia dan ke Bali.

Ridwan Kamil menilai agar kunjungan kerja tersebut, lebih baik dibatalkan saja.

Ini didasarkan dengan melihat negara atau wilayah tujuan terdampak Corona dan status acara yang tidak terlalu mendesak.

Baca Juga: Marak Penggunaan Masker, DPRD Kota Cirebon: Kesehatan Masyarakat Harus Lebih Ditingkatkan 

Selain itu, ia juga meminta kepada kepolisian untuk melakukan pengecekan toko atau pabrik pembuat masker. Ini ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penimbun atau pembuat masker palsu.

Pun begitu, crisis centre yang sudah dibentuk akan mengambil peran evaluasi. Evaluasi yang terkait dengan dampak Covid-19 terhadap ekonomi dan sosial masyarakat, baik jangka pendek atau pun jangka panjang.

Diharapkan, kegiatan evaluasi akan menghasilkan aktifitas perekonomian dan kemasyarakatan yang berjalan normal.

"Per hari ini kondisi ekonomi Jabar masih baik," tutup Ridwan Kamil.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler