Pembangunan Kolam Retensi di Jalan Bima Dimulai, Pemkot Bandung Berharap Banjir di Dua Kecamatan Berkurang

31 Januari 2020, 18:51 WIB
PEMBUKAAN Kolam retensi di Jalan Bima, Bandung.* /Humas Jabar//

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Kota Bandung mulai membangun kolam retensi di Jalan Bima yang dirancang untuk mampu menampung air dan menahan luapan dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Citepus.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara, Wali Kota Bandung Oded M Daniel mengatakan kolam retensi ini menjadi salah satu upaya Pemkot Bandung untuk mengatasi masalah banjir yang kerap menggenangi wilayah Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Astanaanyar.

“Alhamdulillah hari ini kita akan membangun kolam di DAS Sungai Citepus ini yang kedua. Kemarin sudah di Sirnaraga. Saya berharap kolam retensi di DAS Citepus ini bisa mengurangi banjir di hilir,” ujar Oded.

Baca Juga: Menonton Monolog Wanodja Soenda, Ridwan Kamil: Saya Saja Laki-laki Terharu

Sebelumnya, pada Januari 2019 lalu, Oded meresmikan kolam retensi Sirnaraga yang dibuat di atas lahan 1.972 meter persegi disamping aliran Sungai Citepus dengan daya tampung sekitar 3.000 meterkubik.

Kali ini, lahan seluas 2.500 meter persegi di Jalan Bima tersebut dipersiapkan untuk membuat kolam retensi dengan kedalaman 3 meter yang diprediksi mampu menampung lebih dari 7.000 meter kubik.

Selain kolam retensi Sirnaraga, Oded juga membangun kawasan Wet Land di Kecamatan Cibiru dan juga Kolam Retensi di Jalan SOR GBLA, Kecamatan Gedebage.

Menurutnya Kolam Retensi menjadi solusi paling memungkinkan untuk mengurangi genangan air sungai melimpas ke jalan dan pemukiman.

Baca Juga: Masih SMP, Dua Siswa di Cirebon Sukses Terbitkan Antologi Puisi

“Mudah-mudahan disini akan semakin berkurang. Karena para pakar menyampaikan kepada saya bahwa sesungguhnya salah satu cara megurangi banjir yaitu dengan banyak membuat kolam retensi,” tambah Oded.

Selain itu Oded mengajak masyarakat untuk menerapkan konsep gerakan Kurangi, Pisahkan,  Manfaatkan (Kang Pisman) dalam pengelolaan sampah setiap harinya.

Sehingga menurutnya problematika sampah bisa tuntas di hulu secara mandiri oleh masyarakat dan bisa berkontribusi mencegah masalah banjir akibat luapan air sungai.

“Mari bersama kita ubah mindset-nya bahwa sampah ini bisa dikelola. TPS ini kita ubah maknanya menjadi Tempat Pengelolaan Sampah bukan lagi Tempat Pembuangan Sementara. Dengan program Kang Pisman dan turunannya mudah-mudahan bisa menyelesaikan persoalan sampah dari sumbernya,” dia menjelaskan.

Baca Juga: Satu Grup dengan India dan Filipina di BATC 2020, Susi Susanti Mewanti-wanti Jangan Lengah

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Riswandi bertekad kolam retensi di Jalan Bima ini tuntas dalam dua bulan.

Kali ini, kolam dirancang dengan konsep eco-urban, yakni lingkungan natural yang ramah lingkungan namun tetap cocok di tengah suasana perkotaan.

“Mudah-mudahan tidak ada gangguan dua bulan. Nanti akan menyatu dengan sabuk hijau, jadi ada pohon-pohonnya. Kalau ini lebih alamiah. Jadi lebih mirip wetland tapi karena ini urban jadi mungkin semacam eco-urban,” ujar Didi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Humas Jawa Barat

Tags

Terkini

Terpopuler