PR CIREBON — Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menjadi korban amukan seorang warga, bahkan ia mendapatkan dua kali tamparan.
Dedi Mulyadi ditampar mukanya oleh Iwan, yang adalah merupakan ayah dari Raihan dan Yusuf.
Di mana, kedua anak Iwan tersebut hendak disekolahkan oleh Dedi Mulyadi di Pondok Pesantren Cireok, Purwakarta.
Baca Juga: G-Dragon BIGBANG dan Jennie BLACKPINK Melakukan Kencan Rahasia, YG Entertainment: ‘No Commnet’
Kejadian Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ditampar warga tersebut, diunggah dalam tayangan video kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Rabu, 24 Februari 2021.
Salah satu video menayangkan Dedi Mulyadi menyambangi rumah uwak atau kakak dari ayahnya Raihan dan Yusuf untuk menjemputnya mondok di Pesantren Cireok.
Raihan dan Yusuf merupakan kakak-beradik anak dari Iwan, namun ibunya sudah meninggal dunia.
Iwan diketahui kerap melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, atau ibu dari Raihan dan Yusuf.
Hingga istrinya, kala baru melahirkan Yusuf memutuskan pisah meninggalkan Iwan yang kasar terhadap dirinya, dengan membawa salah satu anaknya yang bernama Raihan. Sementara, Yusuf diurus oleh kakaknya Iwan.
Iwan dahulunya berprofesi sebagai tukang ojek. Namun, tidak dijelaskan kenapa sampai hati Iwan bertindak kasar terhadap keluarganya. Karena, anaknya pun sering mendapat bogem mentahnya.
Awalnya, Dedi Mulyadi mendengar ada anak yang dikeroyok, yaitu Raihan.
Merasa kasihan, karena tak terurus oleh orang tuanya, lantas Dedi ingin mengurusnya dengan menyekolahkannya di pesantren.
Dan, ternyata melihat ada adiknya lagi, Yusuf, maka keduanya sekaligus diurus oleh Dedi.
Akan tetapi, ketika Dedi Mulyadi hendak meminta izin kepada bapak kandungnya, malah dirinya mendapatkan perlakuan kurang mengenakan.
Dedi mendapat tamparan tepat di mukanya sebanyak dua kali, serta lontaran kata-kata kasar, malah ditambah pula ancaman kekerasan.
Sebelum insiden penamparan, Dedi Mulyadi kebingungan. Bicara pelan tak dihiraukan Iwan, katanya tak kedengaran.
Lalu bicara dengan volume keras, dianggap Iwan tidak sopan dan langsung menampar muka Dedi.
Tapi, mantan Bupati Purwakarta dua periode ini tetap sabar menghadapinya.
“Ini pelajaran bagi para pemimpin. Kalau bicara terlalu keras dinilai arogan. Bicara pelan-pelan, tak dihiraukan rakyat dengan dianggapnya seolah tak ada seruan," kata Dedi.
Dedi mengambil hikmahnya, dan beranjak pamit membawa anaknya Iwan ke Pondok Pesantren Cireok.
Tentang sosok Iwan, dituturkan oleh Yusuf dalam perjalanan bersama Dedi menuju Pesantren Cireok.
Iwan seperti stress, atau menjadi orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), selepas istrinya, atau ibunya Yusuf meninggal dunia.
Yusuf sendiri tidak mengetahui wajah ibu kandungnya, karena ditinggalkan semasa dia masih bayi. Tapi dia mendengar ceritanya dari uwak yang selama ini mengurusnya.
Dedi Mulyadi pun tak menjadikan suatu kesumat dendam tamparan Iwan tersebut. Ia malah mengutarakan niatnya, setelah mengurus Raihan dan Yusuf, akan pula mengurus Iwan.
“Saya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan ahli kejiwaan untuk perawatan Iwan. Apakah harus dibawa ke RSJ atau di tempat tinggalnya saja.
"Pasalnya, Iwan dengan agresifitas tinggi sering melakukan kekerasan terhadap orang lain dikhawatirkan bisa mengancam penghuni RSJ,” ujar Dedi Mulyadi.
***