Polemik Pilpres AS Dibongkar Pejabat Wisconsin, Sebut Pengamat Trump Menghalangi Penghitungan Ulang

- 22 November 2020, 20:45 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. /Dave Davidsoncom/Pixabay

PR CIREBON - Pejabat pemilu di wilayah terbesar di Wisconsin menuduh pengamat Presiden Donald Trump pada Sabtu, 21 November 2020 berusaha menghalangi penghitungan ulang hasil pemilihan presiden Amerika, dalam beberapa kasus dengan menolak setiap tabulator pemungutan suara yang ditarik untuk dihitung.

Trump meminta penghitungan ulang di kabupaten Milwaukee dan Dane, keduanya sangat liberal, dengan harapan membatalkan kemenangan Demokrat Joe Biden dengan sekitar 20.600 suara.

Dengan tidak adanya preseden untuk penghitungan ulang yang membalikkan margin sebesar itu, strategi Trump secara luas dilihat sebagai ditujukan pada tantangan pengadilan pada akhirnya, bagian dari dorongan di negara-negara bagian utama untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan.

Baca Juga: Penurunan Baliho Habib Rizieq Dijawab Bapenda DKI Jakarta, Tersebar Tapi Tidak Tahu Ada Izin

Aliran keluhan Partai Republik yang terus-menerus di Milwaukee membuat penghitungan ulang jauh di belakang jadwal, kata juru tulis wilayah George Christenson. Dia mengatakan banyak pengamat Trump melanggar peraturan dengan terus mengganggu penghitung suara dengan pertanyaan dan komentar.

“Itu tidak bisa diterima,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari CNA.

Dia mengatakan beberapa pengamat Trump "jelas tidak tahu apa yang mereka lakukan".

Baca Juga: Granat Nanas Aktif Ditemukan di Timika, Polda Papua Klaim Asal Usul Belum Diketahui

Tim Posnanski, seorang komisioner pemilihan daerah, mengatakan kepada sesama komisionernya bahwa tampaknya ada dua perwakilan Trump di beberapa tabel tempat tabulator menghitung surat suara, melanggar aturan yang meminta satu pengamat dari setiap kampanye per tabel. Posnanski mengatakan beberapa perwakilan Trump tampaknya menyamar sebagai orang independen.

Pada satu meja penghitungan ulang, seorang pengamat Trump keberatan dengan setiap surat suara yang ditarik tabulator dari tas hanya karena dilipat, kata pejabat pemilihan kepada panel.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x