Setelah Berunding Lama, G20 Setuju Ada Keringanan Utang di Tengah Pandemi Covid-19

- 14 November 2020, 22:57 WIB
Pertemuan G20 saat membahas keringanan utang di tengah pandemi Covid-19.* /Twitter @g20rg/
Pertemuan G20 saat membahas keringanan utang di tengah pandemi Covid-19.* /Twitter @g20rg/ /

Ia meminta agar kreditor swasta menawarkan perlakuan utang "setidaknya sama menguntungkan" seperti yang ditawarkan oleh negara kreditor.

Baca Juga: Curigai Kepribadian Ganda dalam Diri Ustaz Maaher, Gus Miftah: Kemarin Berdebat, Sekarang Hina Habib

Mohammed al-Jadaan, menteri keuangan Arab Saudi, ketua G20 tahun ini, memuji kerangka tersebut sebagai "kesepakatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan terobosan besar dalam agenda utang internasional".

Kristalina Georgieva, direktur pelaksana Dana Moneter Internasional, menggemakan pujian tersebut, mengatakan perjanjian tersebut akan membuat partisipasi kreditor swasta "lebih mungkin" dan "meningkatkan kelangsungan tindakan kami."

Namun, dia memperingatkan bahwa krisis utang "belum berakhir", menambahkan bahwa "kami membutuhkan dukungan lebih lanjut melalui keringanan utang dan melalui pembiayaan baru".

Baca Juga: Meski KLHK Sebut Video Pembakaran Hutan Papua Sejak 2013, Greenpeace Minta Jokowi Tanggung Jawab

Kelompok tersebut juga mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan berkumpul kembali pada musim semi mendatang untuk melihat "jika situasi ekonomi dan keuangan memerlukan" perpanjangan penangguhan hutang enam bulan lagi. Jadwal pembayaran kembali 5 sampai 6 tahun dapat ditawarkan kepada negara-negara yang memenuhi syarat yang mengajukan permintaan kepada kreditor individu.

Sebelum Covid-19 melanda, sebagian besar negara berkembang, yang sangat membutuhkan dokter dan peralatan medis, menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk membayar utang luar negeri. Sekarang pandemi telah menutup perbatasan, menghentikan pariwisata, menurunkan harga minyak dan menghapus pengiriman uang, kemiskinan meningkat dan sumber daya menyusut.

Kelompok bantuan internasional telah mendorong pengurangan hutang yang lebih besar dan pengampunan sebagian daripada hanya penangguhan, dengan alasan bahwa negara-negara miskin tidak boleh memotong pengeluaran yang sangat dibutuhkan untuk langkah-langkah stimulus dan sistem perawatan kesehatan yang sedang tertekan.

Baca Juga: Ternyata Fahri Hamzah Kunjungi Jawa Timur Demi Resmikan Makam Syekh, Terkait Pesan Mbah Moen

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x