Terlilit Utang, Trump Tak Keluarkan Dana dari Harta Pribadinya Untuk Kampanye

- 3 November 2020, 11:02 WIB
Donald Trump. /pixabay.com/geralt
Donald Trump. /pixabay.com/geralt /desy/portal probolinggo
PR CIREBON - Demokrasi adalah sistem yang memerlukan biaya yang sangat mahal, terutama biaya kampanye saat mencalonkan diri menjadi pejabat negara.
 
Sejumlah kandidat biasanya akan merogoh kantongnya dalam dalam untuk dana kampanye. Namun berbeda dengan Trump yang tak mengeluarkan dana sedikit pun dari kantong pribadinya untuk kampanye pemilihan dirinya diperiode kedua.
 
Hampir seluruh dana kampanye diperoleh Trump dari jutaan pendukungnya. Pendukung tersebut telah membantunya mengucurkan lebih dari USD1,5 miliar atau sekitar Rp22 triliun untuk dana kampanye Trump.
 
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Selasa, 3 November 2020. Trump yang merupakan presiden miliarder pertama Amerika belum memberikan satu dolar pun untuk kampanye sendiri dalam menyambut pemilihannya kembali.
 
Jika Trump tidak menulis cek sendiri pada hari pemilihan, dia akan menjadi Presiden miliarder pertama yang mengajukan tawaran ke Gedung Putih tanpa menyumbangkan uang untuk kampanyenya sendiri.
 
Tak seperti calon presiden miliarder lainnya yang telah menghabiskan puluhan atau bahkan ratusan juta dolar untuk masuk ke dalam Gedung Putih mereka. 
 
 
Salah satunya adalah Michael Bloomberg yang telah menghabiskan lebih dari satu miliar. Pengeluaran Trump tahun 2016 sejalan dengan kandidat miliarder sebelumnya. Dia memberikan USD66 juta (Rp970 miliar) untuk menjalankan Gedung Putih pertamanya.
 
Hingga kini, masih belum jelas mengapa Trump, yang diperkirakan berharta USD2,5 miliar (Rp36 triliun), tidak mengeluarkan uang untuk membuat dirinya terpilih kembali. 
 
Gedung Putih dan Organisasi Trump tidak menanggapi permintaan komentar.
Trump sejatinya pasti bisa menyumbangkan sesuatu untuk dirinya terpilih kembali.
 
 
Hal tersebut berujung pada kecurigaan publik yang menilai bahwa perusahaannya yang berbasis real estate telah terdampak  pandemi Covid-19 dan membuat keuangannya krisis.
 
Sementara itu, Forbes memperkirakan bahwa Trump memiliki sekitar USD160 juta atau Rp2.3 triliun dalam investasi likuid, dan dia harus membayar kembali atau menegosiasikan kembali hutang bisnis senilai USD900 juta Rp13.3 triliun yang akan jatuh tempo selama empat tahun ke depan.
 
Hal itu menjadi kecurigaan atas alasan mengapa sampai saat ini Trump belum mengeluarkan uang dari harta pribadinya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x