Jokowi Kecewa Lagi karena Luhut dan Bahlil Tak Bisa Penuhi Target, Gertak Reshuffle Kembali ?

- 3 November 2020, 10:54 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). /Dok BPMI Setpres/Dok BPMI Setpres.
PR CIREBON - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur empat sektor strategis yang dinilai lamban dalam membantu mengatasi pandemi Covid-19. Dan Selasa kemarin, 2 November 2020, Jokowi kembali menegur bawahannya.
 
Kali ini Jokowi menegur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, karena target investasi kuartal III 2020 tumbuh di bawah minus 5 persen tidak tercapai.
 
Teguran itu dilayangkan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara di Jakarta pada Senin, 2 November 2020.
 
 
"Saya sudah mewanti-wanti kepada Kepala BKPM dan Menko Marves agar paling tidak di kuartal III ini bisa minus di bawah 5, tapi ternyata belum bisa," kata Jokowi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
 
Terkait Covid-19, Jokowi menegur menteri terkait lantaran belum mampu bekerja cepat dan tak ada progres dalam kinerja mereka.
 
"Hanya gara-gara urusan peraturan, urusan peraturan. Ini extraordinary. Saya harus ngomong apa adanya, gak ada progres yang signifikan. Gak ada," ujar Jokowi dalam sebuah video yang diunggah di channel YouTube Sekretariat Presiden, Minggu 28 Juni 2020 lalu.
 
 
Saat itu Jokowi menilai, nihilnya progres signifikan dari kinerja para menteri ini terlihat dari lambatnya penyerapan belanja anggaran penanganan Covid-19. 
 
Satu diantaranya adalah soal anggaran penanganan Covid-19 sektor kesehatan yang sudah disiapkan Rp75 triliun. Dari angka tersebut, baru 1.53 persen yang sudah diserap.
 
Saat itu Jokowi juga semprot menteri yang menyatakan sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang dilakukan justru tampak seperti cuti.
 
 
Dengan kejadian itu, Jokowi bahkan mengancam akan lakukan reshuffle atau bahkan akan membubarkan lembaga.
 
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan," tegas Jokowi.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x