PR CIREBON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa dokter di negara tersebut berbohong tentang jumlah orang Amerika yang meninggal karena Covid-19, dengan mengatakan mereka menaikkan angka tersebut karena mereka dibayar lebih banyak untuk kematian yang disebabkan oleh virus.
Meskipun begitu, tidak ada bukti dari pernyataan Trump, dan kelompok dokter mengecamnya karena memfitnah profesi mereka.
"Dokter kita mendapat lebih banyak uang kalau seseorang meninggal karena Covid. Kalian tahu itu, kan?" Trump mengatakan kepada audiensi di Waterford Township, Michigan, pada Jumat, 30 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Straits Times.
Baca Juga: Sandiaga Uno Takkan Pindah dari Gerindra, Pengamat: Jika Dia Niat, Sudah Sejak Kalah Pilpres 2019
"Jadi yang mereka lakukan adalah, mereka berkata, 'Maaf, tapi, kalian tahu, semua orang meninggal karena Covid,'" lanjut Trump.
Trump lalu mengatakan tentang kematian di negara lain.
"Tetapi di Jerman dan tempat lain, kalau kau mengalami serangan jantung, atau menderita kanker, kau sakit parah dan tertular Covid, mereka mengatakan kau meninggal karena kanker, kau meninggal karena serangan jantung," tutur Trump.
Dia mengatakan bahwa dokter dibayar sekira US $ 2.000 (Rp39 juta) lebih untuk kematian akibat virus Corona.
Baca Juga: Mantan Menkes Siti Fadilah Bebas dari Penjara Setelah 4 Tahun Masa Tahanan Karena Kasus Korupsi
Trump telah membuat klaim serupa sebelumnya, dan kelompok medis menyebut pernyataan tersebut salah dan mengerikan. American Medical Association mengkritik Trump lewat pernyataannya.