PR CIREBON - Tokoh Partai Republik di Kongres AS pada Senin 9 November 2020 mengatakan Presiden Donald Trump berhak untuk menyelidiki tuduhan 'penyimpangan' dalam pemilihan pekan lalu, yang telah menyerukan kepada Demokrat Joe Biden, tetapi tidak memberikan bukti apa pun. penipuan.
Trump, seorang Republikan, belum mengakui kekalahan dua hari setelah Biden mendapatkan cukup suara di Electoral College negara bagian untuk menang. Pada hari Senin, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan dia mendukung peluncuran pertarungan hukum Trump atas klaim penipuan pemilih.
"Presiden Trump memiliki hak 100 persen untuk menyelidiki tuduhan penyimpangan dan mempertimbangkan pilihan hukumnya," kata McConnell. Sebelum berpidato di Senat, McConnell bertemu secara pribadi dengan Jaksa Agung William Barr, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Berikut Lagu Wajib Nasional yang di Daur Ulang Musisi Indonesia
Hanya segelintir Senat Partai Republik yang memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya. Salah satunya, Senator Susan Collins, mengatakan kepada wartawan Senin malam bahwa dia pikir tantangan hukum presiden "tidak mungkin mengubah hasil" pemilihan.
Tetapi sebagian besar anggota parlemen dari Partai Republik mengatakan tuntutan presiden harus diizinkan untuk dimainkan, atau menghindari komentar publik tentang hasil pemilihan.
Trump mengatakan selama berbulan-bulan sebelum pemungutan suara 3 November bahwa dia bisa kalah hanya jika ada suara curang. Para ahli mengatakan tidak ada bukti kecurangan yang signifikan dalam pemilu AS.
Baca Juga: Kuburan Anak 8.000 Tahun Lalu Ditemukan di Indonesia, Tanpa Tulang Tangan dan Kaki