Bukan Hanya Jabatan, Trump Juga Kehilangan Hak Istimewa di Twitter Jika Biden Menang Pilpres AS 2020

- 6 November 2020, 15:22 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump /Twitter/@realDonaldTrump/

PR CIREBON - Menurut sebuah laporan, jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump kalah dalam pemilihan Presiden atau Pilpres AS 2020 kali ini, maka Trump juga harus mengucapkan selamat tinggal atas hak istimewanya di media sosial Twitter yang memungkinkan para pemimpin dunia menjaga tweet (cuitan) dengan konten tertentu yang menyinggung atau menyesatkan.

Bloomberg melaporkan, bahwa Trump sebagai presiden, diketahui telah mendapatkan manfaat dari kebijakan Twitter yang menandai konten yang melanggar aturan platform, tetapi tidak secara langsung memaksa penghapusan mereka, seperti halnya dengan pengguna biasa.

Menurut laporan itu, tetapi jika Joe Biden yang memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat kali ini, maka pada bulan Januari mendatang, Trump akan masuk ke dalam kategori mantan pemimpin dunia. Sehingga akan kehilangan perlakuan khususnya.

Baca Juga: Terungkap Habib Rizieq Sama Latar Belakang dengan Ma'ruf Amin, Jubir: Jadi Kalau Mau Pulang, Monggo

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari NYPost, diketahui, sejak malam pemilihan, delapan cuitan Trump telah ditandai oleh raksasa media sosial itu.

Dalam satu tweet tersebut, presiden Trump menuduh bahwa lawan politiknya mencoba "MENCURI Pemilu." Sementara itu, Twitter mengatakan bahwa tweet itu melanggar kebijakan integritas sipil mereka.

Inti dari kebijakan para pemimpin dunia, menurut Bloomberg , adalah untuk mengurangi penyebaran konten yang melanggar aturan. Cuitan yang ditandai oleh Twitter dapat dilihat, tetapi tidak disukai atau di-retweet tanpa komentar.

Baca Juga: Kabar Baik, Menko PMK Janjikan Tahun 2021 Bansos Akan Tetap Ada

Seorang juru bicara Twitter menjelaskan kepada Bloomberg dalam sebuah pernyataan mengapa tweet yang ditandai dari para pemimpin dunia tetap dapat diakses di platform.

"Fungsi penting dari layanan kami adalah menyediakan tempat di mana orang dapat secara terbuka dan terbuka menanggapi pemimpin mereka dan meminta pertanggungjawaban mereka," kata juru bicara itu.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x