Khawatirkan Keadaan Prancis, Gerald Darmanin akan Kunjungi Tunisia dan Aljazair untuk Bahas Keamanan

- 3 November 2020, 20:26 WIB
Potret Mendagri Prancis, Gerald Darmanin dalam menanggapi karikatur Nabi Muhammad: Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin akan mengunjungi Tunisia dan Aljazair untuk membahas masalah keamanan di Prancis.
Potret Mendagri Prancis, Gerald Darmanin dalam menanggapi karikatur Nabi Muhammad: Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin akan mengunjungi Tunisia dan Aljazair untuk membahas masalah keamanan di Prancis. /Kanal Youtube/Public Senat/

PR CIREBON - Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin akan mengunjungi Tunisia dan Aljazair akhir pekan ini untuk membahas masalah keamanan dengan rekan-rekannya di sana, kata Darmanin kepada BFM TV, Senin.

Kekhawatiran atas keamanan dan imigrasi meningkat di Prancis setelah serangan pisau yang fatal di sebuah gereja di Nice pekan lalu, di mana tiga orang tewas.

Kepala jaksa anti-terorisme Prancis mengatakan pria yang diduga melakukan serangan Nice adalah seorang Tunisia yang lahir pada 1999 yang tiba di Eropa pada 20 September, mendarat di Lampedusa, pulau Italia di lepas Tunisia. Dia telah diidentifikasi sebagai Brahim Issaoui.

Baca Juga: ISIS Diduga Jadi Dalang Serangan Teror Wina, Austria Kerahkan 1.000 Personel Keamanan

Prancis berada di ujung tanduk di tengah gelombang serangan - tiga dalam hitungan minggu - setelah republikasi kartun Nabi Muhammad pada awal September oleh majalah satir Charlie Hebdo.

Nabi sangat dihormati oleh umat Islam dan segala jenis penggambaran visual dilarang dalam Islam. Karikatur yang dimaksud dipandang oleh mereka sebagai ofensif dan Islamofobia karena dianggap mengaitkan Islam dengan “terorisme”. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera

Majalah tersebut mencetak ulang karikatur tersebut saat persidangan atas serangan mematikan tahun 2015 terhadap staf majalah sedang berlangsung.

Baca Juga: Hadiri Rakornas FKUB, Ma’ruf Amin Sebut Moderasi Beragama Kunci Terciptanya Toleransi dan Kerukunan

Segera setelah persidangan dimulai, seorang penyerang menikam orang-orang di luar bekas kantor Charlie Hebdo. Pada pertengahan Oktober, guru Samuel Paty, yang telah menunjukkan kepada murid-muridnya kartun Nabi, dipenggal di siang hari bolong dekat Paris. Lalu datanglah serangan Nice. Dan pada hari Sabtu, seorang penyerang menembak seorang pendeta Ortodoks Yunani dari jarak dekat sebelum melarikan diri ke kota Lyon, Prancis.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x