Demi Perdamaian Dunia, PKS: Presiden Prancis Harus Minta Maaf dan Ubah Sikap

- 3 November 2020, 16:52 WIB
Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini: PKS resmi melayangkan surat protes kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang telah melakukan penghinaan terhadap agama islam.
Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini: PKS resmi melayangkan surat protes kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang telah melakukan penghinaan terhadap agama islam. /RRI
PR CIREBON - Atas Pernyataan Presiden Marcon yang dinilai melukai umat islam, Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, mendesak agar segera menyampaikan permintaan maaf.
 
Jazuli juga meminta Marcon untuk mengubah sikap dan pandangannya yang melegalkan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
 
Menurut Juwaini, permintaan maaf Marcon setidaknya dapat meredakan kegaduhan dan menjadi titik balik menggaungkan kedamaian dunia.
 
 
"Kegaduhan karikatur Nabi Muhammad bisa selesai jika Presiden Perancis, Emnanuel Macron, dengan besar hati meminta maaf kepada umat Islam dunia atas sikap dan pandangannya yang mendukung dan menguzinkan penyebaran karikatur penghinaan kepada Nabi Muhammad," kata Jazuli, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Selasa, 3 November 2020.
 
Menurut Jazuli, sebagai pemimpin negara modern, Macron seharusnya menghormati dan memedomani prinsip-prinsip HAM universal bahwa agama dan keyakinan merupakan hak asasi manusia yang harus dihormati dalam rangka menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.
 
Untuk itu menurut dia, setiap warga dunia harus mengembangkan sikap toleransi dan tidak menyinggung agama dan keyakinan lain. 
 
 
Menanggapi alasan Marcon yang menyebut tujuan pelegalan Majalah Charlie Hebdo adalah untuk menjamin kebebasan berekspresi di negaranya, Juwaini mengatakan,
 
"Kebebasan berekspresi selalu punya batasan yaitu penghormatan terhadap keyakinan dan tidak melukai perasaan umat lain," ujarnya.
 
Menurut dia, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, apalagi sampai melukai umat Islam dunia karena itu seharusnya Presiden Macron bersikap "gentlement" dengan meminta maaf kepada umat Islam dunia.
 
"Selanjutnya, mari promosikan ketertiban dan perdamaian dunia dengan mendukung kebebasan yang bertanggung jawab, yang tidak melukai umat Islam dunia dan umat agama manapun," katanya.
 
 
Ia menilai ada perbedaan mendasar antara kebebasan dan kesengajaan untuk menghina, mengolok-olok dan merendahkan apalagi hal itu ditujukan kepada Nabi yang sangat dimuliakan oleh 1,9 miliar umat Islam dunia.
 
Juwaini yang merupakan wakil presiden Forum Parlemen Muslim Dunia itu menilai, Macron harusnya mencontoh sikap pemimpin dunia lainnya yang dengan tegas tidak akan mengizinkan penerbitan karikatur penghinaan kepada Nabi Muhammad seperti yang diekspresikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x