Suara tembakan pertama terdengar pada pukul 8 malam waktu setempat di Sinagoge Seitenstettengasse.
Ke-15 orang yang terluka dalam serangan itu berada di rumah sakit, beberapa di antaranya mengalami luka berat.
Baca Juga: Meski Digelar Online, BTS Konfirmasi Hadir di Melon Music Awards 2020
Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan dia melihat setidaknya satu orang menembak orang-orang yang duduk di luar jeruji di bawah jendelanya.
"Mereka menembak setidaknya 100 peluru di luar gedung kami." ucap Mr Hofmeister. dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari news sky.
"Semua bar ini memiliki meja di luar. Malam ini adalah malam terakhir sebelum penutupan," tambahnya.
Baca Juga: Jazuli Juwaini Sebut Kegaduhan yang Dibuat Presiden Prancis Bisa Selesai Jika Macron Minta Maaf
"Mulai tengah malam, semua bar dan restoran akan tutup di Austria untuk bulan depan, dan banyak orang mungkin ingin menggunakan malam itu untuk bisa keluar."
"Awalnya kami tidak tahu apa itu, tetapi tiba-tiba orang-orang, yang sedang duduk di taman tamu lain, mulai berlari." ujar Eveline, seorang saksi mata dan mahasiswa.
"Pertama kami tetap berdiri di sana karena kami tidak tahu apa yang sedang terjadi, kemudian ada tembakan lagi, tapi lebih dekat, jadi kami mulai lari. Karena kami tidak tahu apakah kami berlari ke arah yang benar, kami bertemu dengan hotel dan bersembunyi di sana. "
Baca Juga: WHO Beri Tips Hadapi Pandemi Covid-19, Berikut 5 Langkah Jaga Kesehatan Mental