Presiden Macron: Saya Paham Kartun Nabi Terbit Bikin Kaget, Tapi Kekerasan Fisik Tak Bisa di Prancis

- 1 November 2020, 16:15 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /Instagram.com/@emmanuelmacron
 
PR CIREBON – Setelah berbagai kecaman datang dari hampir seluruh negeri Muslim atas pernyataan kontroversialnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron akhirnya buka suara. 
 
Marcon menyampaikan dirinya menghormati muslim yang merasa terhina atas kartun Nabi Muhammad. Namun, ia menegaskan tak ada alasan untuk kekerasan setelah penyerangan di gereja Prancis yang menewaskan tiga orang.
 
Macron mengatakan, Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan dan akan membela hak kebebasan berekspresi. Hal itu termasuk penerbitan kartun Nabi Muhammad yang telah memicu kemarahan umat Muslim di seluruh dunia.
 
 
Namun, Macron menegaskan, penerbitan tersebut semata untuk mendukung kebebasan berekspresi di negaranya. Dia menegaskan bahwa itu bukan berarti pihaknya mendukung penistaan agama atau anti-Muslim.
 
“Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang-orang bisa kaget oleh kartun-kartun tersebut, namun saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik akibat kartun ini,” ucap Macron, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJNews pada Minggu, 1November 2020.
 
Macron dengan tegas mengungkapkan bahwa Dda akan selalu membela kebebasan di negaranya untuk menulis, berpikir dan menggambar. 
 
 
Dia mengaku bahwa selama ini telah mencoba menenangkan ketersinggungan kaum Muslim, namun disaat yang sama Dia juga menegaskan akan tetap melindungi hak hak kebebasan di negaranya.
 
"Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi di saat yang sama, untuk melindungi hak-hak ini,"ucap Marcon.
 
Sebagai informasi, bulan lalu Macron berjanji memerangi “separatisme Islamis” yang menurutnya mengancam mengontrol beberapa komunitas Muslim di Prancis.
 
 
Pada 16 Oktober, Samuel Paty guru sekolah di pinggiran Paris dipenggal kepalanya oleh seorang radikal yang ingin membalas dendam karena guru itu menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas untuk menjelaskan kebebasan berekspresi.
 
Atas rangkaian kejadian tersebut, sejumlah negara Muslim mengajukan kecaman atas pernyataan dan sikap Presiden Prancis tersebut. Sebagian negara sampai memberlakukan pemboikotan atas produk-produk Prancis.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x