Gempa Turki Tewaskan 46 Orang, Pria 70 Tahun Dibebaskan dari Bangunan Runtuh dalam Keadaan Hidup

- 1 November 2020, 15:41 WIB
Gempa Turki, Times of Israel/Times Of Israel
Gempa Turki, Times of Israel/Times Of Israel /

PR CIREBON - Petugas penyelamat membebaskan seorang pria berusia 70 tahun dari sebuah bangunan yang runtuh di Turki barat pada hari Minggu waktu setempat, sekitar 34 jam setelah gempa kuat di Laut Aegea melanda Turki dan Yunani, menewaskan sedikitnya 46 orang dan melukai lebih dari 900 orang.

Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki, atau AFAD, jumlah korban tewas meningkat di Izmir, kota terbesar ketiga di Turki, menjadi 44 orang saat tim penyelamat menarik lebih banyak mayat dari gedung-gedung yang roboh. Dua remaja tewas Jumat di pulau Samos, Yunani dan sedikitnya 19 lainnya terluka.

Gempa Jumat sore, yang menurut Kandilli Institute yang berbasis di Istanbul berkekuatan 6,9 skala Richter, berpusat di Aegean timur laut Samos. AFAD mengatakan gempa yang terjadi terukur 6,6, dan mencapai kedalaman sekitar 16 kilometer (10 mil).

Baca Juga: Refly Harun Setujui Din : Indonesia Sudah Otokrasi, Tapi Jangan Bilang Aktivis Berwajah Penipu

Tsunami kecil terjadi di distrik Seferihisar di Izmir, menenggelamkan seorang wanita lanjut usia, dan di pulau Yunani. Guncangan dirasakan di seluruh Turki barat, termasuk di Istanbul, serta ibu kota Yunani, Athena. Ratusan gempa susulan menyusul.

AFAD mengatakan 896 orang terluka di Turki.

Ahmet Citim, 70, ditarik keluar dari reruntuhan tak lama setelah tengah malam Minggu dan dirawat di rumah sakit. Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengnggah tweet bahwa pria itu berkata, "Saya tidak pernah kehilangan harapan saya."

Baca Juga: Terserang Covid-19 Pimpinan Muhammadiyah Klaten Meninggal Dunia

Menteri Pertahanan Benny Gantz memerintahkan Komando Depan IDF untuk bersiap mengirim tim dan bantuan ke Turki, kata kementerian pertahanan.

Perwakilan IDF berbicara dengan atase militer Turki di Israel, memberitahunya bahwa Israel siap untuk segera mengirim tim pencarian dan penyelamatan ke daerah tersebut, dan juga mendirikan rumah sakit lapangan untuk merawat yang terluka.

Tidak jelas apakah Turki telah menerimanya atau tidak. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Times of Israel.

Baca Juga: Organisasi Muslim di New York Ikut Protes Pernyataan Macron, Gedung Konsulat Prancis Jadi Sasaran

Magen David Adom dari Israel juga menjangkau Bulan Sabit Merah di Turki dan Palang Merah di Yunani untuk menawarkan bantuan, kata kelompok itu.

Israel telah mengirim misi penyelamatan ke Turki di masa lalu, tetapi hubungan dekat Yerusalem dengan Ankara telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir di tengah ketegangan dengan Erdogan.

Turki dilintasi garis patahan dan rawan gempa bumi. Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan sekitar 18.000 orang di barat laut Turki. Gempa bumi juga sering terjadi di Yunani.

Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Vaksin yang Tersedia di 2021 Hanya Bisa Diberikan pada 500 Ribu Jiwa Setiap Hari

Gempa itu terjadi saat Turki sedang berjuang dengan kemerosotan ekonomi dan pandemi virus korona. Sejauh ini, lebih dari 10.000 orang dengan virus tersebut telah meninggal di Turki.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: timesofisrael.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x