Sasar Tiongkok, AS dan India Mempercepat Obligasi Pertahanan

- 29 Oktober 2020, 16:48 WIB
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (kedua dari kiri) saat berkunjung ke India.* /Akun Twitter Resmi @SecPompeo/
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (kedua dari kiri) saat berkunjung ke India.* /Akun Twitter Resmi @SecPompeo/ /

Masih ada batasan. Penolakan Menteri Pertahanan Rajnath Singh dan Menteri Luar Negeri S. Jaishankar untuk menyebut Tiongkok dalam pernyataan di akhir KTT 2+2 menimbulkan pertanyaan apakah mereka benar-benar setuju.

Baca Juga: Inovasi Pupuk Batubara, Lebih Murah dan Ramah Lingkungan dari Pupuk Kimia

Namun, Pant mengatakan hal itu dapat dimengerti, dan pejabat AS setuju. "Ini adalah waktu yang sangat kritis dan setiap orang berusaha mencari jawaban terbaik untuk situasi tersebut," kata Pant.

"Dan karena kami juga mengadakan pembicaraan dengan mereka, kami harus sangat sensitif tentang apa yang kami katakan dan apa yang tidak kami katakan," sambungnya.

Washington tetap bersabar, juga berharap untuk terlibat dalam penjualan F-18, yang akan meningkatkan potensi interoperabilitas.

Baca Juga: Beberkan Rincian Indonesia Sentris, Pulau Jawa Masih Dapat 55 Persen Pembangunan Infrastruktur

Namun tidak ada yang berbicara tentang aliansi formal yang akan mencakup, seperti yang dilakukan Amerika Serikat dalam kemitraan yang lebih berkomitmen, patroli militer bersama.

"Washington memandang mitra pertahanan utamanya sebagai sekutu yang bersedia bermitra secara operasional," kata Kugelman kepada AFP.

"New Delhi, bagaimanapun, terus menekankan prinsip otonomi strategis, yang mengesampingkan partisipasinya dalam aliansi militer,” tambah Kugelman.***

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah