Prancis Keluarkan Karikatur Mencemooh Erdogan, Turki Berang: Serangan Hak Pribadi

- 28 Oktober 2020, 16:55 WIB
Turki Mengutuk Keras Prancis atas Karikatur Cabul Erdogan di Sampul Majalah Charlie Hebdo
Turki Mengutuk Keras Prancis atas Karikatur Cabul Erdogan di Sampul Majalah Charlie Hebdo /Instagram.com/@rterdogan/Twitter.com/@Charlie_Hebdo_/.*/Instagram.com/@rterdogan/Twitter.com/@Charlie_Hebdo_

PR CIREBON – Ketegangan antara Prancis dan Turki terus berlanjut. Kini, para pejabat tinggi Turki mengutuk karikatur yang mencemooh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam mingguan satir Prancis Charlie Hebdo pada Rabu, 28 Oktober.

Para pejabat tersebut menyebut karikatur itu sebagai upaya menjijikkan untuk menyebarkan rasisme budaya dan kebencian.

Kemarahan Turki pada karikatur Erdogan menambah ketegangan pada pertengkaran antara Turki dan Prancis tentang kartun Nabi Muhammad SAW, yang berkobar setelah seorang guru menunjukkan kepada murid-murid kartun tersebut dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara dipenggal di Prancis bulan ini.

Baca Juga: Polemik Film Merah Putih VS Radikalisme, Buya Yahya: Jangan Menyatukan Dengan Memecah Belah Umat

"Kami mengutuk keras publikasi tentang Presiden kami di majalah Prancis yang tidak menghormati kepercayaan, kesucian, dan nilai apa pun," tulis juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Menurut Turki, karikatur tersebut merupakan serangan terhadap hak pribadi.

"Mereka hanya menunjukkan vulgar dan amoralitas mereka sendiri. Serangan terhadap hak pribadi bukanlah humor dan kebebasan berekspresi," katanya.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Segera Tiba di Indonesia, Ketua MPR RI: Harus Sesuai Koridor Ilmiah

Kartun di sampul Charlie Hebdo tersebut menunjukkan Erdogan yang duduk dengan kaos dan celana dalam putih, memegang minuman kaleng bersama dengan seorang wanita yang mengenakan jilbab.

Direktur komunikasi kepresidenan Turki, Fahrettin Altun, berkata bahwa agenda anti-Muslim oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah membuahkan hasil.

"Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme dan kebencian budayanya," tulis Altun.

Baca Juga: Bersama Memaknai Semangat Sumpah Pemuda, Bangkit dari Keterpurukan di Tengah Pandemi Covid-19

Erdogan mengkritik tajam Macron pada akhir pekan, mengatakan pemimpin Prancis itu membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental, mendorong Prancis menarik duta besarnya dari Ankara. Pada hari Senin, Erdogan mendesak pemboikotan produk Prancis.

Sebelumnya, kartun Nabi Muhammad SAW telah ditampilkan di Prancis dalam bentuk solidaritas dan Macron mengatakan dia akan melipatgandakan upaya untuk menghentikan keyakinan Islam konservatif yang menumbangkan nilai-nilai Prancis, sebuah pernyataan yang membuat marah banyak Muslim.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x