Bangkit Usai Terpukul Badai Pandemi Covid-19, Pariwisata di Tiongkok Telah Pulih 75 Persen

- 3 Oktober 2020, 17:19 WIB
Bendera Tiongkok: 75 persen sektor Pariwisata Tiongkok telah pulih usai diancam pandemi.
Bendera Tiongkok: 75 persen sektor Pariwisata Tiongkok telah pulih usai diancam pandemi. /Pixabay/glaborde7/

PR CIREBON – Semenjak dilanda Covid-19, seluruh sektor pariwisata di berbagai belahan dunia mengalami angka penurunan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan pemerintah negara-negara di dunia segera menutup sektor pariwisata sebagai bentuk respon terhadap situasi pandemi Covid-19 yang membahayakan.

Tak terkecuali Tiongkok, negeri Tirai Bambu tersebut adalah negara pertama yang terkena dampak Covid-19, yang dampaknya nyata terasa pada sektor pariwisata.

Pada saat awal terjadi pandemi Covid-19, Tiongkok memberikan respon dengan melakukan lockdown pada semua sektor, termasuk sektor pariwisata.

Baca Juga: Pemerintah Turunkan Tarif Listrik pada Tujuh Golongan Berikut, Cek Selengkapnya!

Semenjak kasus Covid-19 di Tiongkok sudah menunjukkan angka penurunan, otoritas Tiongkok telah membuka kembali sektor-sektor pariwisata yang ada di negeri Tirai Bambu.

Semenjak otoritas Tiongkok membuka kembali sektor pariwisata, sektor pariwisata di Tiongkok sudah 75 persen pulih setelah puncak musim libur Hari Nasional, yang dirangkai dengan Festival Kue Bulan, pada Kamis 1 Oktober 2020 menerima 97 juta kunjungan wisatawan dalam negeri.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat kunjungan wisatawan domestik tahun ini sebesar 73,8 persen, demikian pernyataan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok (MCT) seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Sebar Kolase Ma’ruf Amin dan Kakek Sugiono, Masduki Soroti Etika dan Paham Keagamaan Pelaku

Pada puncak musim libur “Pekan Emas” tersebut, pariwisata Tiongkok meraup pendapatan sebesar 76,65 miliar Yuan (Rp167,8 triliun) atau 68,9 persen dari total pendapatan periode yang sama tahun lalu.

Libur delapan hari, yang dimulai Kamis 01 Oktober 2020, sudah menjadi tradisi bagi warga Tiongkok untuk meningkatkan konsumsi dan perjalanan ke berbagai tujuan.

Kegiatan tersebut menunjukkan tingkat konsumsi Tiongkok mulai pulih, demikian berdasarkan pendapat pengamat.

Baca Juga: TREASURE Rilis Video Spesial dari 'I LOVE YOU', Ketampanan Park Jeongwoo Berhasil Curi Perhatian

Jumlah pemudik yang menggunakan jasa kereta api pada Kamis saja ditaksir mencapai 14,8 juta orang.

Sekitar 3,1 juta penumpang menggunakan kereta api ke kota-kota di sekitar aliran Sungai Yangtze, seperti Shanghai, Nanjing, dan Hangzhou. Angka itu memecahkan rekor jumlah penumpang harian sepanjang tahun ini.

MCT memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat pada “Golden Week” tahun ini mencapai 54 juta atau naik tiga persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: KAMI Dimusuhi hingga Terus Alami Penolakan, Jimly Asshiddiqie: Kalau Tidak Setuju, Abaikan Saja

Jumlah pelaju pada musim libur Hari Nasional dan Festival Kue Bulan pada tahun ini diperkirakan mencapai 600 juta. Jika perkiraan tersebut terealisasi, hingga Kamis 8 Oktober 2020, tingkat kepulihannya sudah mencapai 70 persen.

“Keyakinan dan keinginan untuk travelling sudah mulai tampak setelah epidemi. Agen perjalanan, objek wisata, dan hotel juga menawarkan berbagai promosi,” kata Direktur Pusat Penelitian Keuangan Digital pada Central University of Finance and Economics, Chen Bo, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Pada tahun lalu, jumlah pelaju domestik selama liburan Pekan Emas mencapai 782 juta dan total pendapatan yang diraup sektor pariwisata sebesar 649,7 miliar Yuan atau sekitar 1,4 kuadriliun Rupiah.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah